[ad_1]
Walailak University akan segera menerima kembali sepuluh mahasiswanya yang mengikuti program In-Country BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Program In-Country berjalan selama 10 bulan berdasarkan kerja sama PSBBI (Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia) UM (Universitas Negeri Malang) dengan Walailak University dalam hal pembelajaran Bahasa Indonesia bagi 10 mahasiswa Walailak University langsung di negara Indonesia, lebih tepatnya di UM. Penutupan program ini dilaksanakan secara luring dengan dihadiri jajaran Pejabat Fakultas Sastra, Pejabat PSBBI, Guru BIPA, Staff BIPA, serta Mitra Bahasa In-Country di Ruang Senat Gedung B3 UM pada Selasa (28/03).
Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan Walailak University yang disampaikan oleh Mbak Bim.
“Terima kasih kepada BIPA UM yang selama ini bekerja keras mendidik mahasiswa kami sehingga dapat berbahasa Indonesia dengan lancar. Kami tahu mereka bisa menerbitkan makalah mereka di Harian Surya itu merupakan kebanggaan bagi kami dan fakultas kami” ujar Mbak Bim.
Selanjutnya, sambutan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., selaku Direktur PSBBI UM yang berterima kasih sekaligus bersyukur dengan kerja sama ini dapat meningkatkan persaudaraan.
“Terima kasih telah mempercayakan program ini kepada kami dan semoga akan berlanjut terus-menerus pada masa yang akan datang dan jauh lebih baik. Karena kita sesungguhnya memiliki kesamaan nama pada masa lampau yakni negeri di bawah angin. Kita memiliki satu pengalaman budaya yang sama pada masa lampau, hanya karena zaman berbagai faktor membuat kita terpisah dan kini terikat kembali. Ini adalah saling berbagi ilmu dan budaya yang sangat bermanfaat untuk masa yang akan datang. Meningkatkan bukan hanya kerja sama, tetapi saling memahami dan mengerti sehingga kemanusaiaan kita sama-sama dimuliakan” tutur Prof. Djoko.
Sambutan terakhir oleh Dekan Fakultas Sastra Dr. Moch. Syahri, S.Sos., M.Si., dengan berharap kerja sama yang menguntungkan ini dapat ditindaklanjuti dengan baik.
“Kerja sama ini bisa ditindaklanjuti dengan skema yang lebih luas. Termasuk kita meminta tolong kepada teman-teman Walailak untuk memberi pembekalan kepada mahasiswa kami yang akan berangkat mengajar ke Krabi, Thailand. Kami berharap apa yang didapatkan mahasiswa Walailak selama 10 bulan di Indonesia ini dapat bermanfaat saat dibawa pulang ke Thailand nanti” tutup Dr. Syahri.
Perpisahan dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter mahasiswa Walailak di UM. Selanjutnya, penyerahan sertifikat kelulusan kepada mahasiswa Walailak oleh Dekan Fakultas Sastra. Beberapa persembahan nyanyian dengan judul “Berpisah itu Mudah” milik Risky Febian dan ucapan terima kasih juga ditampilkan langsung oleh mahasiswa Walailak. Acara ditutup dengan foto bersama dan salam perpisahan.
Pewarta : Nahdiatul Affandiah -Internship Humas UM
[ad_2]