[ad_1]
HalloKampus.com, Jakarta – Peningkatan jumlah pemudik terjadi salah satunya karena pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk sebelumnya diberlakukan untuk mengendalikan COVID-19.
Kenaikannya mencapai 47 persen, yakni dari 85 juta pada 2022, naik menjadi 123 juta pada tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dari jumlah itu, 22 persen pemudik akan menggunakan mobil pribadi, sedangkan 20 persen lainnya memakai sepeda motor.
“Mereka mudik itu paling banyak dari Jawa Timur, tetapi tujuan paling banyak itu Jawa Tengah. Oleh karenanya memang jalur Cipali adalah satu titik yang paling tinggi tingkat kemacetannya, dan kita harus menggunakan rekayasa lalu lintas yang intensif,” ucap Menteri Budi dalam keterangan persnya usai Rapat terkait Persiapan Arus Mudik di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Kemenhub akan bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Jasa Marga untuk mengatasi kemacetan saat arus mudik Lebaran. Semisal dengan rekayasa lalu lintas di jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), serta peningkatan area peristirahatan. Pemerintah juga memperlebar jalan arteri yang sempit untuk meningkatkan efektivitas pantura.
Baca juga:
Strategi lain yang dilakukan ialah mengubah hari libur dan cuti bersama 2023. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan semula cuti bersama Idulfitri ditetapkan empat hari, yakni pada 21,24, dan 26 April 2023. Namun, kemudian diubah dan ditambah satu hari menjadi 19 hingga 25 April 2023.
“Pertimbangan menggeser tanggal cuti bersama dan menambah satu hari ini adalah untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil cuti lebih awal, sehingga dapat menghindarkan dari penumpukan masa pada puncak mudik yang waktunya diperkirakan bersamaan dengan perayaan Idulfitri 2023 yakni 21 April 2023,” ujar Muhadjir dalam keterangan persnya usai memimpin rapat tingkat menteri terkait evaluasi SKB 3 Menteri, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Berdasarkan survei yang dilakukan Korlantas sejak Januari hingga Februari 2023, ada sejumlah kekurangan masih ditemukan di sepanjang jalur arteri pantai utara maupun pantai selatan.
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Aan Suhanan menjelaskan soal temuan survei tersebut.
“Banten sampai Sukabumi itu 12 jam kurang lebih pada saat survei, namun mulus jalannya. Kemudian beberapa jalan juga ada penyempitan. Untuk lampu penerangan dan sebagainya belum kita rekomendasikan. Kemudian di Pantura sendiri masih ada beberapa pekerjaan proyek jalan maupun jembatan yang belum selesai dan yang tidak akan selesai sampai lebaran nanti itu ada satu jembatan di daerah Brebes. Sudah diantisipasi karena nanti bisa difungsikan untuk jembatan tersebut namun belum maksimal,” kata Aan dalam acara dialog publik terkait mudik Lebaran 2023 di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa, (28/8/2023).
Dirgakkum Korlantas Polri Aan Suhanan memprediksi lebih 50 persen kendaran mudik akan melakukan mobilitas melalui jalur tol. Itu sebab ia meminta pengelola jalan tol mempersiapkan infrastruktur untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.
Kalangan wakil rakyat turut menyoroti kesiapan pemerintah dalam mengatasi kemacetan saat Lebaran. Anggota Komisi Perhubungan DPR Toriq Hidayat mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan upaya antisipasi kemacetan panjang di sejumlah titik ruas jalan tol yang rawan.
“Panjang jalan tol yang sudah di yang sudah beroperasi itu hampir 3.000 KM kan? 2.627,51 KM. Tapi capaian itu masih menyisakan di banyak titik kemacetan-kemacetan. Ini dalam kondisi biasa, apalagi di Nataru atau sebentar lagi kita menghadapi Lebaran menghadapi mudik. Ini usulan saja, untuk beberapa titik yang pertama tol arah Cikampek KM 40 sampai KM 56 ini mengalami perlambatan yang sudah rutin,” ucap Toriq dalam rapat terkait pengelolaan jalan tol, Selasa, (28/03/2023).
Namun, hasil analisis pengamat transportasi menyebut, pembangunan jalan tol dan area peristirahatan tidak dirancang untuk situasi lonjakan volume kendaraan seperti saat mudik Lebaran.
Karena itu menurut Wakil Ketua bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, perlu pengaturan yang matang dan mengutamakan keselamatan dalam mengatasi kemacetan.
“Hambatannya memang sepeda motor ini mungkin kurang disukai oleh pemudik, tapi apa pun, jalan-jalan arteri entah itu nasional, dia harus menyediakan rambu-rambu beserta lampu penerangan jalan sewaktu malam hari. Dan ada jaminan keamanan sepanjang melewati jalan itu,” ucap Djoko kepada HalloKampus.com, Kamis, (23/03/2023).
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta pemerintah pusat dan daerah berkoordinasi mengantisipasi kelelahan pemudik.
Djoko juga merekomendasikan pemudik memanfaatkan jalur-jalur alternatif untuk menghindari kemacetan panjang di ruas jalan tol.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Editor: Agus Luqman
[ad_2]