[ad_1]
Manajer logistik Nicholas Rehak sedang mengunjungi rumah orang tuanya di Baltimore, Maryland beberapa tahun yang lalu, ketika ia melihat cahaya putih kebiruan saat berdiri di beranda belakang rumah itu.
“Bentuknya hampir lonjong sempurna dan ia mulai naik,” kata Rehak kepada VOA. “Naiknya benar-benar lurus ke atas, tanpa menyimpang sedikit pun. Benda itu tidak bergerak selama hampir 30 detik hingga kemudian menghilang secara tiba-tiba – seperti saat orang mematikan lampu. Mendadak hanya tersisa kegelapan.”
Mungkin itu drone, alias pesawat nirawak. Itu yang terbersit di pikiran Rehak awalnya.
“Tapi saya tidak pernah melihat drone lepas landas secara vertikal dengan sempurna seperti itu, dari atas tanah ke langit tanpa sedikitpun bergoyang,” lanjutnya. “Benda itu melayang terlalu rendah untuk sebuah pesawat yang berukuran lebih besar. Jadi apa itu? Jika saya menutup mata, saya masih bisa melihat cahaya itu dengan jelas.”
Selama puluhan tahun, warga Amerika telah melaporkan penampakan benda-benda terbang tak dikenal – biasa disingkat UFO (unidentified flying object) – terbang secara zig-zag, melayang dalam diam di angkasa. Banyak yang ditertawakan karena kesaksian mereka.
Tapi sekarang pemerintah AS melacak dan meneliti berbagai laporan yang mereka sebut sebagai fenomena udara tak dikenal, alias UAP (unidentified aerial phenomena). Lebih dari 350 kasus baru dilaporkan kepada pemerintah sejak Maret 2021, menurut dokumen rahasia yang dirilis Januari lalu oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI). Angka itu melebihi apa yang dilaporkan selama 17 tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan dramatis penampakan UAP atau tumbuhnya keinginan yang lebih besar untuk melaporkan temuan semacam itu.
“Sekarang sudah tidak memalukan untuk membicarakan hal itu,” kata Steve Mort, warga New Orleans, Lousiana. “Saya selalu tahu bahwa UAP dari luar angkasa itu memang ada – mereka kemungkinan nenek moyang kita yang ingin memeriksa kondisi kita. Satu-satunya yang mengejutkan saya adalah bahwa pemerintah secara resmi mengonfirmasi hal ini.”
Meski demikian, laporan yang dirilis bulan lalu itu memperingatkan agar tidak membuat kesimpulan seperti itu. Walau sekitar separuh dari 366 penampakan UAP itu tetap tidak dapat dijelaskan, ODNI menulis bahwa “karakterisasi awal penampakan-penampakan itu tidak berarti dapat diselesaikan secara positif maupun diidentifikasi.”
Dengan kata lain, pemerintah AS mengaku bahwa mereka tidak mengetahui banyak benda misterius itu. Sementara Departemen Pertahanan dan NASA berusaha menyelidiki penampakan UAP, masyarakat AS yang tidak sabaran dan imajinatif memperdebatkan misteri itu.
Kehidupan Luar Angkasa
Banyak pihak di komunitas ilmiah, termasuk astrofisikawan AS Neil deGrasse Tyson, mengatakan bahwa tidak ada yang aneh dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah.
“Jika ada sesuatu di langit malammu dan Anda tidak tahu apa itu, jangan-jangan berbahaya, kan?” kata Tyson kepada VOA. “Nah, menyelidiki potensi bahaya itu adalah keseluruhan misi pihak militer.”
“Tidak lebih dari itu,” lanjutnya, “kecuali banyak orang di luar sana yang berharap lebih dari itu meski tidak punya bukti untuk membuktikannya.”
Meski ada beragam pendapat tentang apakah kehidupan luar angkasa pernah mendatangi Bumi, tampaknya ada kesepahaman bahwa kehidupan di luar planet Bumi kemungkinan besar memang ada.
Menurut jajak pendapat oleh Pew Research Center pada Juni 2021, sebanyak 65 persen penduduk Amerika percaya terdapat kehidupan yang cerdas di planet lain.
“Setiap kali kita membangun teleskop yang lebih besar, kita menemukan semakin banyak galaksi di alam semesta kita yang terus berkembang,” kata Robert Sheaffer, penulis dan penyelidik UAP. “Alam semesta kini ini luar biasa luas sampai-sampai sulit dibayangkan. Bodoh bila kita mengklaim tidak ada kehidupan lain, atau peradaban cerdas lain, selain di Bumi.”
Kesimpulan yang Berbeda
Pendapat warga Amerika secara keseluruhan terbelah mengenai pertanyaan apakah UAP adalah pesawat luar angkasa yang mengunjungi Bumi. Tapi jumlah orang yang percaya bahwa itu adalah kunjungan alien semakin bertambah.
Survei YouGov September lalu menemukan bahwa 34 persen warga Amerika meyakini bahwa UFO itu merupakan pesawat alien atau bentuk kehidupan alien. Responden dalam jumlah yang sama mengaku tidak tahu apa sebenarnya UFO itu, sementara 32 persen lainnya meyakini UFO adalah fenomena ilmiah yang bisa dijelaskan.
Dalam survei serupa oleh Newsweek/Princeton tahun 1996, hanya 20 persen warga AS yang meyakini bahwa UFO adalah bukti kehidupan luar angkasa, sementara 51 persen lainnya mengatakan hal itu dapat dijelaskan secara ilmiah.
Tyler Ogilvie, musisi asal Syracuse, New York, mengaku belum lama ini melihat sebuah pesawat luar angkasa misterius yang meluncur di atas kepalanya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Saya sangat yakin saya melihat sesuatu yang bersifat mistis atau berasal dari dunia lain,” katanya kepada VOA. “Itu luar biasa… sampai akhirnya pencarian melalui Google membuktikan sebaliknya. Ternyata yang saya lihat itu adalah Starlink-nya Elon Musk.” Starlink sendiri merupakan serangkaian satelit yang diluncurkan oleh SpaceX untuk menghadirkan akses internet yang lebih luas.
“Tapi saya rasa itu merupakan pengalaman berharga,” kata Ogilvie. “Saya belajar betapa cepatnya pikiran manusia dapat teryakinkan oleh sesuatu yang ingin diyakininya sebagai suatu kebenaran. Saya ingin mempercayainya karena saya rasa itu akan lebih masuk akal mengingat keberadaan kita yang tampak tidak ada apa-apanya kalau dilihat dari kaca mata alam semesta secara keseluruhan.”
Yang lain pun setuju.
“Saya rasa kita tidak ingin sendirian,” kata Nicholas Rehak.
“Membuat saya merinding memimpikan apa yang mungkin ada di luar sana,” kata Carl Fink, seorang pengembang perangkat lunak di New Orleans, “merenungkan jagat raya membantu saya mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang tidak bisa saya bayangkan sebelumnya.”
Tyson mengatakan, membayangkan kehidupan di sisi lain alam semesta merupakan bagian dari tren sejarah manusia selama ini.
“Kita pernah berpikir bahwa planet kita adalah pusat alam semesta, namun kemudian dengan bantuan Galileo dan lainnya kita paham bahwa kita mengorbit matahari,” kata astrofisikawan itu. “Tapi setidaknya segala sesuatu di alam semesta mengelilingi matahari… sampai kita belajar bahwa itu tidak benar. Kita kemudian belajar bahwa bintang-bintang lain di galaksi memiliki planet-planet tersendiri dan ternyata ada ratusan miliar galaksi lain di alam semesta kita dan kita bukanlah pusat dari apa pun.”
Ia menambahkan, “Bagus bagi ego kita untuk memahami bahwa alam semesta ini tidak berputar di sekitar kita dan kita mungkin bukan satu-satunya kehidupan yang ada di dunia.”
‘Mana Buktinya?’
Apakah laporan penampakan UAP ke pemerintah AS yang jumlahnya mencapai rekor merupakan bukti bahwa bahwa kehidupan lain di luar Bumi akhirnya menjangkau kita?
Tyson skeptis akan hal itu.
“Jadi maksud Anda, ada satu juta manusia yang mengudara setiap waktu dengan telepon genggam yang bisa mengambil foto dan merekam video, tapi tak satu pun yang pernah merekam dengan jelas pesawat-pesawat alien ini?” ujarnya. “Kita sudah punya teknologi untuk menyiarkan temuan-temuan ini secara langsung. Jadi, mana buktinya? Iya, iya… semua orang ingin bertemu dengan alien. Tapi bagi saya – dan tentu saya tidak ingin menghentikan siapa pun untuk menyelidiki penampakan cahaya di angkasa – tidak ada cukup bukti kedatangan alien yang menarik minat saya.”
Divisi di Pentagon yang bertanggung jawab untuk melacak dan meneliti penampakan-penampakan itu telah mengidentifikasi awal 163 laporan baru yang masuk sebagai “balon atau entitas balon,” sementara lainnya dikaitkan dengan peristiwa cuaca, burung, pesawat nirawak alias drone, atau puing-puing di udara seperti kantong plastik.
Tetap saja, 171 laporan penampakan lainnya sejak Maret 2021 masih tidak bisa dijelaskan. Apakah semua itu alien? Atau pemerintah asing yang memata-matai Amerika? Apakah itu pengujian senjata rahasia AS?
“UAP bisa apa saja,” kata Emily Songster, guru musik di Asheville, North Carolina. “Tapi membayangkan kemungkinan kehidupan di planet lain mengunjungi kita membuat dunia ini terasa lebih seru dan menarik. Saya rasa itu sebabnya banyak orang mengharapkan jawabannya adalah alien, dan saya pribadi senang akhirnya kita mulai menganggap hal ini secara serius.” [rd/rs]
[ad_2]