Area Konservasi Dilindas Truk, Aktivis Serukan Perlindungan Padang Rumput Australia

Avatar photo

- Editor

Jumat, 28 April 2023 - 03:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]

Sekarang ini di Australia muncul seruan bagi denda yang lebih besar untuk melindungi padang rumput dengan keanekaragaman hayati yang begitu kaya di sana.

Satu kawasan pemakaman di pinggiran kota Melbourne, Australia, yang dipenuhi rerumputan panjang dan kering ternyata bukan padang rumput biasa. Bila dilihat lebih dekat lagi, kawasan ini merupakan satu ekosistem lengkap yang mencakup spesies bunga langka yang terancam punah.

Adrian Marshall dari Grassy Plains Network mengemukakan, “Saya menganggapnya seperti snorkeling karena kita tidak dapat melihat apa pun sampai kita sampai ke bagian tengah padang rumput. Kita kemudian menundukkan kepala, lalu mendadak saja kita mulai melihat semua keragaman ini.”

Spiny Rice dan Button Wrinkelwort adalah dua bunga langka yang ditemukan di kawasan ini.

Marshall menambahkan, “Ada sekitar 57 spesies asli di sini, jadi ini benar-benar kaya. Ini mungkin padang rumput terbaik kedua di Melbourne.”

Baru-baru ini, kontraktor pemakaman tersebut mengemudikan truk melintasi daerah tersebut dan menghancurkan jalan setapak di jalur yang dilaluinya.

Padang rumput Victoria di Australia merupakan satu ekosistem lengkap yang mencakup spesies bunga-bunga langka (foto: Wikipedia).

Padang rumput Victoria di Australia merupakan satu ekosistem lengkap yang mencakup spesies bunga-bunga langka (foto: Wikipedia).

Marshall mengemukakan, “Ini seperti kita merobohkan separuh pepohonan di Dandenong, kawasan pegunungan di Victoria, dan bilang ‘oh, tidak masalah, pepohonan itu akan tumbuh lagi.’”

Menurut pengelola pemakaman itu, para karyawan bagian perawatan dan pemeliharaan tanaman di sana sedang melakukan mitigasi risiko dengan memangkas pohon dan tidak tahu bahwa mereka berada di kawasan konservasi.

Jenis padang rumput seperti di pemakaman itu dulunya dapat ditemukan mulai dari di Melbourne hingga perbatasannya dengan Australia Selatan.

Sekarang ini, kurang dari dua persen saja padang rumput yang tersisa, menurut Grassy Plains Network, yang berkampanye bagi perlindungan padang rumput yang terancam punah di Melbourne.

Profesor Sarah Bekessy dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) mengemukakan, “Truk yang menghancurkan sebagian dari populasi utuh tanaman yang sangat terancam punah ini seperti buldoser yang melewati kapel Sistina.”

Para pakar mengatakan harus ada denda yang lebih besar untuk menghentikan hal serupa terjadi lagi.

Bekessy menambahkan, “Kalau kita tidak mengubah sesuatu, akan terjadi lagi kematian ribuan batang tanaman, dan kita secara sadar menyaksikan kepunahan seluruh ekosistem ini di depan Melbourne.”

Kawasan konservasi ini dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan pagar pelindung dan papan pemberitahuan yang memperingatkan orang-orang mengenai kawasan yang dilindungi di sana – suatu langkah kehati-hatian di arah yang tepat. [uh/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto
FOMO dan Bahaya Narkoba: Materi Penyuluhan dari YR KOBRA JATIM
Muda-Mudi Fest Bekasi 2023: Festival Musik yang Wajib Kamu Saksikan!
Elit Politik PDI Perjuangan akan Berkunjung ke Kantor DPP PAN Sebagai Tindak Lanjut Pertemuan Politik Antar Partai
Tingkatkan Atmosfer Akademik, ITB Laksanakan Program TPB di Kampus Jatinangor | Hallo Kampus
Universitas Jember Jajagi Kerjasama Dengan PT. Syngenta Indonesia – Universitas Jember | Hallo Kampus
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
17.216 Peserta Akan Mengikuti UTBK di ITB | Hallo Kampus
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 1 Desember 2024 - 07:42 WIB

Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet, KPK Selidiki Kasus di Kementan

Rabu, 27 November 2024 - 10:52 WIB

Kasus Polisi Tembak Polisi, Komisi Kode Etik Polri Berhentikan Tidak dengan Hormat AKP Dadang Iskandar

Senin, 25 November 2024 - 09:51 WIB

Warganet Sambut Presiden Prabowo Subianto Kembali ke Tanah Air dengan Berbagai Harapan Positif

Sabtu, 23 November 2024 - 14:34 WIB

Prabowo Subianto Sampaikan Hormat dan Undang Berkunjung ke Indonesia, Unggah Foto Bareng Raja Charles

Kamis, 21 November 2024 - 10:52 WIB

Pelajar Indonesia di Inggris Sambut Kedatangan Prabowo di London, Jadi Pengalaman Tak Terlupakan

Sabtu, 16 November 2024 - 15:48 WIB

Di Peru, Prabowo Subianto dan PM Selandia Baru Sapa Wartawan Bersama Usai Pertemuan Bilateral

Selasa, 12 November 2024 - 09:16 WIB

Donald Trump Puji Prabowo Subianto, Sebut Luar Biasa yang Dilakukan di Indonesia dan Dirinya Hormat!

Rabu, 30 Oktober 2024 - 08:52 WIB

Kejagung Sebut Tak Ada Unsur Politisasi, Tom Lembong dan Charles Sitorus Tersangka Kasus Importasi Gula

Berita Terbaru