[ad_1]
Pernah enggak Be-emers melihat iklan suatu produk bisnis terus-terusan sampai merasa ‘eneg’, bosan, dan enggan untuk beli? Nah, itu berarti kamu sedang mengalami brand fatigue.
Brand fatigue bisa dibilang cukup bahaya lho untuk bisnis yang kita jalani karena effort yang telah dikeluarkan untuk marketing jadi tidak membuahkan hasil yang maksimal, justru memberikan return yang negatif.
Bisa-bisa bisnis yang kita jalani akan kehilangan customer-customer loyal yang selalu mendapat pesan promosi kita dan tentunya bisnis akan kekurangan pemasukan.
Baca Juga:
Volume Penjualan VS Harga Jual Tinggi, Mana yang Untung?
Biar Produk Laku Keras, Pakai Strategi Marketing 4P! Apa Itu?
Banyak Brand dalam Satu Perusahaan? Ini Strategi Multi Branding!
Apa Itu Brand Fatigue?
Brand fatigue adalah sebuah fenomena marketing yang menunjukan saat customer jenuh dan menjauh terhadap suatu brand atau bisnis karena sudah terlalu banyak diberikan pesan promosi sekaligus.
Bisa saja brand fatigue menyebabkan konsumen loyal pindah ke brand lain karena merasa annoying. Terjadinya brand fatigue tidak dalam semalam. Ini merupakan akumulasi dari berbagai macam pesan promosi yang dikirimkan.
Baca Juga: Tips Promosi Toko Online E-Commerce, Ancang-Ancang Cuan Datang!
Brand fatigue harus segera ditangani karena merupakan penyebab fatal brand kehilangan konsumen dan pemasukan. Selain itu konsumen enggak bisa menangkap apa yang mau kita sampaikan dan kedepannya akan susah bagi brand untuk promosi lagi.
Apa Penyebab Brand Fatigue?
Mengatasi brand fatigue berarti harus tahu dulu penyebabnya. Brand fatigue bisa terjadi karena brand kekurangan inovasi dan enggak bisa mengikuti tren saat ini yang diminati pasar.
Pasar juga ada beragam, dan tiap pasar punya tren yang disukainya masing-masing. Jadi, bisa saja brand menggunakan atau menerapkan tren yang enggak sesuai untuk pasar tersebut. Jadinya enggak match deh.
Cara marketing yang salah dan sering bombardir juga bikin konsumen atau bahkan calon konsumen pindah ke brand lain, ini dikenal juga dengan brand switching. Konsumen mulai mengabaikan pesan-pesan promosi brand kamu.
Minimnya respon brand terhadap konsumen juga bikin konsumen merasa enggak dianggap dan kayak lagi interaksi sama bot. Ini bakal menurunkan minat konsumen dan akhirnya kena brand fatigue deh.
Terus, Bagaimana Cara Mengatasi Brand Fatigue?
Jangan sampai deh kehilangan konsumen loyal dan calon-calon konsumen. Yuk, lakukan hal-hal di bawah ini sebelum mengirimkan promosi.
Baca Juga:
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
1. Pahami Hasil Analisis Marketing
Melansir dari Business Mag, salah satu pertanda dari munculnya fenomena ini yaitu berkurangnya engagement rate yang dihasilkan dari promosi marketing pada berbagai platform.
Baca Juga: Gratis Ongkos Kirim (Ongkir) Bikin Jualan Online Rugi Enggak Sih? Begini Tipsnya
Akibat dari kurangnya engagement rate ini konsumen enggak bisa melihat promosi yang dilakukan brand. Buat menghindari hal ini, kamu perlu memperhatikan analisis yang dihasilkan dari promosi yang sudah dijalankan.
Kalau terlihat penurunan yang signifikan itu artinya kamu perlu mengubah strategi marketing yang dijalankan.
2. Sesuaikan Pesan dan Format pada Setiap Platform
Pastinya tiap platform punya pasar dengan behavior yang berbeda-beda. Kalau kamu mengirimkan promosi yang hanya copy-paste berlebihan di setiap platform konsumen akan jenuh dan menghindari promosi tersebut.
Konten harus dibuat relevan untuk menarik konsumen di setiap platform, maka dari itu perlu penyesuaian pesan dan format di setiap platform.
3. Fokus pada Pesan yang Mau Disampaikan
Konsumen pasti ingin merasa dispesialkan, sehingga pesan yang personal akan lebih mengena bagi mereka. Buatlah seolah-olah kamu sedang ngobrol pribadi dengan konsumen dan fokus pada penyampaiannya pesannya.
4. Penuhi Keinginan Konsumen
Sejalan dengan poin di atas, brand juga perlu untuk mengembangkan kemampuan mendengar aktif untuk dapat memahami konsumen. Pahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan berikan layanan yang terbaik berdasarkan hal tersebut.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
[ad_2]
BACA Selengkapnya KLIK DISNI