[ad_1]
Hai Be-emers, pernahkah kamu mendengar istilah multi branding? Multi branding adalah strategi pemasaran dimana sebuah perusahaan mengeluarkan beberapa brand atau brand yang berbeda untuk satu jenis produk atau jasa yang sama.
Tujuannya adalah untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan menciptakan pilihan yang lebih banyak bagi konsumen.
Salah satu contoh multi branding yang cukup terkenal adalah Unilever. Unilever mempunyai beberapa brand atau brand yang berbeda untuk produk sabun mandi seperti Lifebuoy, Lux, Dove, dan lainnya.
Baca Juga:
Volume Penjualan VS Harga Jual Tinggi, Mana yang Untung?
Biar Produk Laku Keras, Pakai Strategi Marketing 4P! Apa Itu?
Bahaya Bisnis Kena Brand Fatigue, Cari Tahu Lengkapnya di Sini!
Hal ini memungkinkan Unilever untuk menjangkau berbagai segmen pasar yang berbeda dengan berbagai preferensi.
Keuntungan Multi Branding
Berikut adalah beberapa keuntungan dari multi branding.
1. Menjangkau Segmen Pasar yang Lebih Luas
Salah satu keuntungan utama dari multi branding adalah kemampuan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Dengan memiliki beberapa brand yang berbeda, perusahaan dapat menarik konsumen dari berbagai latar belakang dan preferensi.
2. Menciptakan Pilihan yang Lebih Banyak
Multi branding juga memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pilihan yang lebih banyak bagi konsumen. Dengan memiliki beberapa brand yang berbeda, konsumen memiliki lebih banyak pilihan untuk memilih brand yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan.
Baca Juga:
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Umbrella Branding
Menjelajah Lautan Bisnis: Perbedaan Red Ocean dan Blue Ocean!
Baca Juga: Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Umbrella Branding
3. Mengurangi Risiko Kehilangan Pasar
Dengan memiliki beberapa brand yang berbeda, perusahaan dapat mengurangi risiko kehilangan pasar jika salah satu brand tidak berhasil. Jika salah satu brand tidak laku, perusahaan masih dapat mengandalkan brand lainnya untuk mempertahankan pangsa pasar.
Kelemahan Multi Branding
Selain keuntungan, ada juga kelemahan multi branding.
1. Biaya Tinggi
Salah satu kelemahan utama dari multi branding adalah biaya yang lebih tinggi. Mengembangkan beberapa brand berbeda memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk pengembangan brand, pemasaran, dan distribusi.
Baca Juga:
Jangan Salah, Simak Dulu Perbedaan Pemasaran dan Penjualan!
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
2. Kesulitan dalam Mengelola Brand
Mengelola beberapa brand yang berbeda dapat menjadi sulit dan memakan waktu. Perusahaan harus memastikan bahwa brand yang berbeda tidak saling bertentangan atau saling mengganggu.
Baca Juga: Branding Baru Adidas Yeezy setelah Pisah dari Kanye West
3. Persaingan Internal
Mengembangkan beberapa brand yang berbeda dapat memicu persaingan internal di antara brand-brand tersebut. Persaingan ini dapat mengganggu kerja sama di antara brand dan membingungkan konsumen dalam memahami perbedaan antara brand-brand tersebut.
Namun, persaingan internal juga dapat meningkatkan inovasi di dalam perusahaan. Masing-masing brand akan berusaha untuk menunjukkan nilai tambah yang ditawarkan dan berusaha untuk lebih unggul dari brand lainnya.
Itulah beberapa keuntungan dan kelemahan dari multi branding. Meskipun multi branding dapat membantu perusahaan menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan menciptakan pilihan yang lebih banyak bagi konsumen, namun juga memerlukan biaya yang lebih tinggi dan membutuhkan manajemen brand yang hati-hati.
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
[ad_2]
BACA Selengkapnya KLIK DISNI