EcoKaari, Perusahaan Rintisan India yang Kembangkan Tas Ramah Lingkungan

Avatar photo

- Editor

Rabu, 5 April 2023 - 21:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

EcoKaari, Perusahaan Rintisan India yang Kembangkan Tas Ramah Lingkungan

[ad_1]

Perusahaan itu menyebut usaha mereka sebagai upcycle, bukan recycle, karena mengubah limbah yang tidak berguna, atau tidak diinginkan, menjadi produk baru yang memiliki nilai lebih, tidak hanya secara artistik tapi juga bersahabat pada lingkungan.

Mereka memanfaatkan, contohnya, bungkus wafer atau bungkus biskuit, sebagai bahan dasar tas tangan. Sampah-sanpah plastik itu terlebih dahulu disanitasi, dicuci, dan dikeringkan, untuk kemudian dipisahkan berdasarkan ketebalan dan warnanya.

Sampah plastik itu kemudian diolah dan dipotong menjadi lembaran-lembaran panjang, dan kemudian dianyam menjadi bahan untuk membuat tas tangan.

Nandan Bhat, pendiri EcoKaari, mengatakan, “Di EcoKaari, kami menjalankan dua misi dasar, salah satunya adalah melestarikan lingkungan dengan mendaur ulang plastik sekali pakai seperti bungkus biskuit, bungkus keripik, bungkus kado, dan bungkus paket perdagangan elektronik. Kami juga sudah mulai menggunakan kaset video bekas. Misi kedua kami adalah memberdayakan perempuan dan pemuda dengan menyediakan mereka pekerjaan.”

Bermitra dengan Nestlé India dan membuat Goodie Bag khusus dari bungkus maggi untuk Tim Riset dan Pengembangan Nestlé India. (Facebook/ecokaari)

Tas tangan, ransel, dompet, tas botol, dan tas selempang adalah beberapa produk yang ditawarkan oleh perusahaan rintisan yang sadar lingkungan ini.

India mengumumkan larangan plastik sekali pakai pada 1 Juli tahun lalu untuk mengurangi efek berbahaya dari plastik pada lingkungan dan kehidupan manusia.

Larangan tersebut, bagaimanapun, juga mempersulit penduduk setempat dalam transaksi sehari-hari karena mereka tidak memiliki alternatif yang layak selain tas jinjing plastik.

Pemerintah India pernah memberlakukan larangan serupa pada plastik sekali pakai pada 2019. Rencana itu dibatalkan karena dianggap terlalu merugikan perusahaan kebutuhan sehari-hari karena sedang menghadapi perlambatan ekonomi dan perampingan perusahaan.

Pot bunga yang terbuat dari limbah plastik produksi EkoKaari. (Facebook/ecokaari)

Pot bunga yang terbuat dari limbah plastik produksi EkoKaari. (Facebook/ecokaari)

Sampah plastik sangat mengancam lautan dunia. PBB memperkirakan, 100 juta ton sampah plastik dibuang di sana hingga saat ini. Para ilmuwan mengatakan, sampah itu mengancam kehidupan laut. Sampah mikroplastik, hasil penguraian palstik berukuran besar, sering ditemukan dalam usus mamalia laut, seperti paus.

India tidak memiliki sistem yang terorganisir untuk pengelolaan sampah plastik. Membuang sampah secara sembarangan merupakan praktik yang meluas di negara itu.

India adalah negara terpadat kedua dan penghasil sampah plastik terbesar keempat di dunia. Menurut UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa), India memproduksi 14 juta ton plastik setiap tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 25 persen yang didaur ulang. [ab/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

FOMO dan Bahaya Narkoba: Materi Penyuluhan dari YR KOBRA JATIM
Muda-Mudi Fest Bekasi 2023: Festival Musik yang Wajib Kamu Saksikan!
Elit Politik PDI Perjuangan akan Berkunjung ke Kantor DPP PAN Sebagai Tindak Lanjut Pertemuan Politik Antar Partai
Tingkatkan Atmosfer Akademik, ITB Laksanakan Program TPB di Kampus Jatinangor | Hallo Kampus
Universitas Jember Jajagi Kerjasama Dengan PT. Syngenta Indonesia – Universitas Jember | Hallo Kampus
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
17.216 Peserta Akan Mengikuti UTBK di ITB | Hallo Kampus
FOMO Sapiens : Dari Met Gala Hingga Perkara Kebebasan Pers
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 10 Mei 2024 - 23:50 WIB

Gelar Adat “Pangeran Rimbun Alam Cipta Negeri” untuk Wamenaker RI

Selasa, 26 Maret 2024 - 15:16 WIB

Jasasiaranpers.com dan Sapu Langit Media Center Ucapkan Selamat kepada Pasangan Prabowo – Gibran

Kamis, 21 Maret 2024 - 16:05 WIB

Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto Jadi Presiden Terpilih, Imam Besar Istiqlal: Semoga Indonesia Makin Jaya

Senin, 18 Maret 2024 - 15:48 WIB

Sebanyak 6 Tanggul Sungai Wulan Jebol, Akibatkan 11 Kecamatan di Kabupaten Demak Terendam Banjir

Senin, 18 Maret 2024 - 11:08 WIB

BNPB Sebut Dipengaruhi oleh Fenomena Land Subsidence, Banjir di Kota Semarang Surutnya Lebih Lama

Sabtu, 16 Maret 2024 - 16:04 WIB

Penyelidikan Kasus Korupsi Komoditas Timah Terus Berlanjut, Kejagung Periksa 5 Orang Saksi

Sabtu, 16 Maret 2024 - 14:46 WIB

Listyo Sigit Prabowo Berì Tanggapan Soal Pernyataa TPN Ganjar-Mahfud Soal Kapolda Jadi Saksi di MK

Jumat, 15 Maret 2024 - 09:14 WIB

Bahas Upaya Kolaborasi di Bidang Pertahanan, Prabowo Subianto Terima Kunjungan Dubes AS untuk ASEAN

Berita Terbaru