[ad_1]
South Jakarta – Mendengar judul lagu “Tua-Tua Keladi”, “Mimpi,” “Bayang–Bayang”, “Ilusi, Nafas Cinta”, “Gaya Remaja”, “Ku Tak Ingin” (Anggun), “Bis Kota”, “Menanti Kepastian”, “Kerinduanku” (Ahmad Albar), “Gelombang Kehidupan”, “Bias Sinar” (Nicky Astria).dam “Hari-Hariku” (Chrisye), pastilah sudah akrab dengan pendengar musik Indonesia terutama penggemar musik tahunn 1980-90-an. Namun apa kita mengatehui sosok pencipta di balik lagu-lagu tersebut ?
Nama Pamungkas NM bukanlah nama asing di industri musik tanah air. Beliau lah sosok di balik karya-karya lagu yang telah disebutkan di atas. Pamungkas NM yang bernama lengkap Pamungkas Narashima Murti mengawali karir di dunia musik pada masa dia SMP sampai masa kuliah sebagai pemain alat musik bass sebelum akhirnya fokus masuk ke Industri musik tanah air sebagai penulis lagu. Musisi kelahiran Jakarta, 5 Mei 1963, dari pasangan Brigjen Pol. Drs. Hari Musso SH dengan Rr. Soenarti tersebut bahkan telah menciptakan sekitar 100 lagu yang baru sebagian dirilis selama perjalanan karir bermusiknya.
Untuk menghormati dan mengenang karya-karya seorang Pamungkas NM, Deteksi Production bekerja sama dengan Cadaazz Pustaka Musik dan Stoodio Indonesia akan membuat album kompilasi digital bertajuk ‘Karya Emas Pamungkas NM’. Rencananya album ‘Karya Emas Pamungkas NM’ akan menampilkan sejumlah nama penyanyi dan band dari generasi Gen-Z yang membawakan lagu-lagu karya Pamungkas NM baik yang sudah pernah dirilis maupun yang belum pernah dirilis dengan aransemen sesuai karakter dari masing-masing penyanyi dan band tersebut. Untuk awal, album digital tersebut menghadirkan nama-nama seperti Isabel Azhari dan Halus Lembut (Jakarta), Els Warouw (Lampung), Alien Child (Bali), Dhina Theresia (NTT) dan Kinaya Band (Toraja) yang masing-masing akan membawakan 2 lagu, 1 lagu yang sudah pernah dipopulerkan dan 1 lagu baru yang belum dirilis oleh musisi manapun.
Dalam acara konferensi pers ‘Karya Emas Pamungkas NM’ yang berlangsung pada hari Jum’at (14/4) di kantor Deteksi Production di bilangan Jakarta Selatan, hadir Harry ‘Koko’ Santoso dari Deteksi Production, Franciscus Eko dari Cadaazz Pustaka Musik, Angga Foster dari Stoodio Indonesia dan Isabel Azhari yang mewakili salah satu pengisi album ‘Karya Emas Pamungkas NM’. pada kesempatan tersebut, Harry ‘Koko’ Santoso sebagai inisiator pembuatan album, mengungkapkan,
“Bagi saya keberadaan seniman musik yang menghasilkan karya – karya lagu seperti Pamungkas NM merupakan bagian dari semangat musik Indonesia dan Deteksi Production selalu ingin jadi bagian semangat musik Indonesia. Saya dan Deteksi tidak ada berpikir ada kurasi seperti itu, tolak ukur kita lebih kepada musik dan Lagu karya anak Indonesia saja, secara musikal tentu Deteksi bukan ahli nya, tetapi sebagai anak Indonesia Deteksi merasa sudah benar bahwa karya anak Indonesia tentu menjadi tanggung jawab bersama.
Tidak hanya sampai disitu, Harry “Koko’ Santoso yang juga merupakan eksekutif produser di album digital ”Karya Emas Pamungkas NM” ini punya konsep dan rencana lanjutan setelah albumnya selesai,
“Rencana kedepan Deteksi akan berkolaborasi dengan musisi yang menyanyikan ”Karya Emas Pamungkas NM”, merencanakan konser mereka dan bahkan untuk memperkuat team digital dan team produksi proyek ini, Deteksi juga mengajak sahabat – sahabat yang punya semangat sama, seperti mas Fransiscus Eko dari Cadaazz Pustaka Musik dan mas Angga Foster dari Stoodio Indonesia”, terang Harry ‘Koko’ Santoso.
“Deteksi tentu punya semangat Konser untuk anak negeri tercinta dengan cara menggelar konser ”Karya Emas Pamungkas NM” dalam bentuk promo yang divisualisasikan juga lewat video konser dibeberapa daerah Indonesia”, tambah Harry ‘Koko’ Santoso
Pamungkas NM yang hadir di kesempatan tersebut juga menjelaskan, “Pertama kali mulai bermusik pada saat SMP hingga Kuliah sampai akhir nya saya mulai fokus sebagai pencipta lagu sejak bersama Teddy Sujaya (drummer Godbless) pada tahun 1988 saat penggarapan album Godbless “Semut Hitam” dengan ikut membuat lagu berjudul “Trauma” bersama Teddy Sujaya yang lirik nya dibuat oleh Iwan Fals’, terang Pamungkas.
Teddy Sujaya sendiri yang saat itu adalah drummer Godbless merupakan musisi yang pertama kali bekerja sama dengan Pamungkas dalam membuat karya lagu. Lebih dikenal sebagai pencipta lagu ber-genre rock, Pamungkas NM yang pernah mendapat penghargaan “BASF Award” melalui lagu “Bias Sinar” yang dinyanyikan oleh Nicky Astria.
“Kalau tips menciptakan lagu bisa jadi hits itu tidak ada, yang ada yaitu dalam menciptakan lagu supaya disukai masyarakat ya harus mengalir apa adanya jangan di buat-buat atau di rekayasa. Yang tidak kalah penting nya lagi dalam menciptakan lagu harus ada 3 unsur yaitu “pertanyaan”, “jawaban” serta “solusi. Sebetulnya kalau untuk proses pembuatan lagunya sendiri seperti yang saya jalani ya kadang sulit kadang gampang, itu tergantung mood juga. Biasanya dalam pembuatan lagu atas permintaan produser nya si penyanyi yang kebetulan memang karakter vokal nya pas dengan lagu yang saya ciptakan’, tambah Pamungkas lagi.
Isabel Azhari yang merupakan putri artis Ayu Azhari juga mengungkapkan perasaannya bisa terlibat di proyek ini, “Saya merasa bangga bisa ikutan. Saya baru dikirim lagunya jadi masih dipelajari. Saya juga pernah mendengar lagu dari Mas Pamungkas dari mama.”
.
[ad_2]
BACA Selengkapnya KLIK DISNI
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.