GELAR DAN PERAGAAN WBTb JATIM

Avatar photo

- Editor

Sabtu, 26 Maret 2022 - 23:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]

Sidoarjo– Tarian khas Banyuwangi “Tari Gandrung”, mengawali pembukaan kegiatan Gelar dan peragaan Warisan Budaya di Museum Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Jawa Timur di Rumah Majapahit UPT Museum Negeri Mpu Tantular, Kamis (24/3) Malam.

Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular Dra Nina Rossana, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk informasi tentang keberadaan koleksi yang dimiliki museum dan bagaimana cara menyampaikannya kepada masyarakat. Seperti diketahui Gandrung adalah salah satu kesenian dari daerah Banyuwangi yang telah dicatat sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, dan museum memiliki koleksi alat peraga kesenian Gandrung Banyuwangi.

Sementara itu, Pimpinan Sanggar Sayu Wiwit Bapak Jajulaidik S.Pd yang menjadi penampil dalam kegiatan ini menyampaikan synopsis dari pagelaran Gandrung “Meras Gandrung”. Selanjutnya beliau juga mengajak generasi muda untuk melestarikan kebudayaan leluhur dan berperan aktif dalam kegiatan kesenian “Kalau bukan kita siapa lagi, kalau buka sekarang kapan lagi”.

Meras Gandrung merupakan ritual yang menandai bahwa seseorang sudah dinyatakan lulus dan siap melakukan pementasan tari gandrung secara utuh. Menjadi seorang gandrung tidak sekedar menarikan tari gandrung. Ia perlu latihan secara khusus dari gandrung yang lebih dulu ada. Latihan tersebut terdiri dari rangkaian latih gerak, olah suara, dan tradisi yang meliputi gandrung. Gandrung masyhur sebagai ikon Banyuwangi. Meras di sini adalah sesaji. Tidak ada panduan teks tertulis tentang tata cara meras. Secara lisan, gandrung satu menurunkan tradisi tersebut kepada gandrung generasi berikutnya. Pada zaman dahulu, seorang gandrung bukan hanya sebagai penari atau penghibur. Ia juga sebagai juru penyembuh dari penyakit, baik secara medis maupun non medis.

Untuk menjadi seorang gandrung, ia harus berlatih gerak tari secara rutin. Ia juga perlu berbagai asupan. Asupan dapat berupa bahan-bahan dari alam untuk kebugaran tubuh gandrung. Hal tersebut sangat penting karena seorang gandrung dituntut untuk selalu tampil prima selama semalam suntuk. Ia juga harus memiliki suara yang sesuai dengan pakem gending-gending yang dinyanyikan selama pertunjukkan. Salah satu asupan dari alam untuk gandrung adalah pupuh (gurah). Ia menjalani pupuh oleh gurunya yang bertujuan membersihkan saluran pernapasan gandrung agar suaranya nyaring. Pupuh yang dimaksud adalah mengeluarkan lendir dari hidung gandrung. Asupan lain dari guru gandrung adalah mantra-mantra yang harus dhafalkannya. Mantra tersebut adalah bagian dari tembang juga merupakan bentuk doa kepada Tuhan. Jika semua itu sudah dilakukan dan dipenuhi, pelaksanaan meras menandai keberhasilan gandrung.

Kini prosesi meras gandrung atau wisuda gandrung tidak hanya diwujudkan dalam ritual. Rangkaian pelaksanaan meras ditampilkan dalam sebuah pertunjukkan sendratari. Sendratari Meras Gandung menggambarkan urutan dari waktu belajar hingga lulus dan diwisuda menjadi gandrung.. (IP)

[ad_2]

BACA Selengkapnya KLIK DISNI

Berita Terkait

Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto
FOMO dan Bahaya Narkoba: Materi Penyuluhan dari YR KOBRA JATIM
Muda-Mudi Fest Bekasi 2023: Festival Musik yang Wajib Kamu Saksikan!
Elit Politik PDI Perjuangan akan Berkunjung ke Kantor DPP PAN Sebagai Tindak Lanjut Pertemuan Politik Antar Partai
Tingkatkan Atmosfer Akademik, ITB Laksanakan Program TPB di Kampus Jatinangor | Hallo Kampus
Universitas Jember Jajagi Kerjasama Dengan PT. Syngenta Indonesia – Universitas Jember | Hallo Kampus
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
17.216 Peserta Akan Mengikuti UTBK di ITB | Hallo Kampus
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 1 Januari 2025 - 10:38 WIB

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas

Senin, 23 Desember 2024 - 15:56 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Tanda-tanda Keberhasilan Segera Swasembada Pangan Sudah Terlihat

Kamis, 19 Desember 2024 - 08:35 WIB

Jumlah Ekspor-Impor Peti Kemas Turun, Kondisi Kinerja Perekonomian Global Mulai Pemgaruhi Indonesia

Senin, 16 Desember 2024 - 16:40 WIB

Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:00 WIB

Hakim Agung Soesilo Berbeda Pendapat dengan Hakim Agung Lain, Begini Respons Kejaksaan Agung

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:24 WIB

CSA Index Desember 2024: Indikator Positif untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:54 WIB

Keyakinan Konsumen Terhadap Perekonomian Nasional Meningkat, BI Beberkan Data-datanya

Rabu, 4 Desember 2024 - 16:05 WIB

Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita

Berita Terbaru