Gerakan Budi Daya Kedelai Non GMO atau Kedelai “Identity Preserved”

Avatar photo

- Editor

Kamis, 26 Januari 2023 - 04:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]

Kedelai Identity Preserved (IP) mulai dilirik karena memiliki keistimewaan, yaitu kualitasnya yang sangat baik untuk makanan, seperti tempe atau tahu. Kedelai ini ditanam secara konvensional, tetapi kemudian ditambah dengan nutrisi dan kimia yang dibutuhkan.

Sementara itu kedelai komoditas adalah kedelai yang benihnya dimodifikasi secara genetik atau GMO (genetically modified organism), di mana benih kedelainya direkayasa di laboratorium agar tahan penyakit, hama, dan kondisi lingkungan.

Sebagian petani di AS kini berusaha untuk menggalakkan budi daya tanaman kedelai yang ditanam dan diolah lewat apa yang disebut sistem identity preservation atau pelestarian identitas ini.

John Zheng, pejabat sains utama di Indiana Crop Improvement Association.

John Zheng, pejabat sains utama di Indiana Crop Improvement Association.

John Zheng, pejabat sains utama di Indiana Crop Improvement Association, sebuah lembaga di negara bagian Indiana yang mengusahakan peningkatan pertanian, menjelaskan prosesnya.

“Teknik ini mempertahankan ciri spesifik produk lewat penanaman, produksi, atau saluran pemasaran. Ini sebuah proses,” jelasnya.

Karena proses lewat program IP ini, kedelai IP menawarkan sesuatu yang lebih istimewa dibandingkan kedelai komoditas.

“Kedelai telah menjadi tanaman yang semakin menarik untuk sumber pangan, karena kedelai dikenal punya protein tinggi, dan kedelai juga punya asam oleat tinggi, dan oleat lebih sehat dibandingkan asam lemak jenuh. Jadi kalau konsumen punya preferensi untuk ciri-ciri ini, maka ada cara untuk mempertahankan ciri-ciri ini lewat program IP,” tambah Zheng.

Sebagian besar produksi kedelai di AS masih menggunakan benih kedelai GMO (foto: ilustrasi).

Sebagian besar produksi kedelai di AS masih menggunakan benih kedelai GMO (foto: ilustrasi).

Jadi tempe atau tahu yang dibuat dengan kedelai IP ini memiliki gizi protein dan asam oleat tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Dalam produksi tempe di Indonesia masih sedikit produsen yang menggunakan kedelai IP karena harganya mahal.

Cucup Ruhiyat adalah CEO dari PT Azaki Food Internasional dan Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa, sebuah koperasi pengrajin tempe dan tahu. Perusahaannya sudah membuat tempe berkualitas tinggi menggunakan kedelai jenis IP ini.

Cucup Ruhiyat, CEO dari PT Azaki Food Internasional (foto: courtesy).

Cucup Ruhiyat, CEO dari PT Azaki Food Internasional (foto: courtesy).

“Yang menggunakan kedelai jenis IP baru PT Azaki Food Internasional karena memang disesuaikan dengan pasarnya. Secara kualitas dari produk tempenya sih memang terasanya lebih gurih, betul, lebih kenyal, ya, jadi lebih enaklah dikonsumsinya,” ujar Cucup.

Di negara Asia lain, seperti Korea Selatan misalnya, di mana kesadaran konsumen dengan kesehatan sudah tinggi, perusahaan makanan besar kini melirik kedelai IP ini untuk digunakan sebagai bahan pembuatan pangan mereka. [jm/em]

[ad_2]

Berita Terkait

Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto
FOMO dan Bahaya Narkoba: Materi Penyuluhan dari YR KOBRA JATIM
Muda-Mudi Fest Bekasi 2023: Festival Musik yang Wajib Kamu Saksikan!
Elit Politik PDI Perjuangan akan Berkunjung ke Kantor DPP PAN Sebagai Tindak Lanjut Pertemuan Politik Antar Partai
Tingkatkan Atmosfer Akademik, ITB Laksanakan Program TPB di Kampus Jatinangor | Hallo Kampus
Universitas Jember Jajagi Kerjasama Dengan PT. Syngenta Indonesia – Universitas Jember | Hallo Kampus
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
17.216 Peserta Akan Mengikuti UTBK di ITB | Hallo Kampus
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 1 Januari 2025 - 10:38 WIB

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas

Senin, 23 Desember 2024 - 15:56 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Tanda-tanda Keberhasilan Segera Swasembada Pangan Sudah Terlihat

Kamis, 19 Desember 2024 - 08:35 WIB

Jumlah Ekspor-Impor Peti Kemas Turun, Kondisi Kinerja Perekonomian Global Mulai Pemgaruhi Indonesia

Senin, 16 Desember 2024 - 16:40 WIB

Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:00 WIB

Hakim Agung Soesilo Berbeda Pendapat dengan Hakim Agung Lain, Begini Respons Kejaksaan Agung

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:24 WIB

CSA Index Desember 2024: Indikator Positif untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:54 WIB

Keyakinan Konsumen Terhadap Perekonomian Nasional Meningkat, BI Beberkan Data-datanya

Rabu, 4 Desember 2024 - 16:05 WIB

Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita

Berita Terbaru