[ad_1]
Salah satu gunung berapi paling aktif di Rusia meletus pada Selasa (11/4), memuntahkan awan abu yang sangat besar jauh hingga ke langit, dan menyelimuti desa-desa dengan debu vulkanik tebal, yang memicu peringatan penerbangan di sekitar Semenanjung Kamchatka, di timur jauh Rusia.
Menurut Russian Academy of Sciences’ Geophysical Survey Cabang Kamchatka, gunung berapi Shiveluch meletus tepat setelah tengah malam, dan mencapai puncaknya sekitar enam jam kemudian, memuntahkan awan abu di wilayah seluas 108.000 kilometer per segi. Lahar keluar dari gunung berapi itu, mengalir dan membuat salju yang menutupi sebagian wilayah itu mencair. Peringatan bahaya aliran lumpur dikeluarkan di sepanjang jalan raya terdekat. Sementara desa-desa di sekitar gunung itu diselimuti lapisan abu setebal 8,5 sentimeter, atau yang terburuk dalam 60 tahun.
Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Berapi Kamchatka (KVERT) mengeluarkan kode pemberitahuan berwarna merah bagi seluruh penerbangan, dengan mengatakan “aktivitas gunung dapat menimbulkan dampak pada pesawat-pesawat internasional, dan pesawat yang terbang rendah.” Sejumlah sekolah di Semenanjung Kamchatka, yang terletak sekitar 6.800 kilometer timur Moskow, ditutup.
Kepala wilayah kota Ust-Kamchatsky, Oleg Bondarenko, lewat Telegram memerintahkan semua warga untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Gunung Shiveluch, salah satu gunung berapi terbesar dan paling aktif di Kamchatka, diperkirakan telah 60 kali meletus dalam 10.000 tahun terakhir. Letusan terbaru terjadi tahun 2007 lalu.
Gunung Shiveluch ini memiliki dua bagian utama, namun bagian yang lebih kecil dan dikenal sebagai Shiveluch Muda telah menjadi sangat aktif dalam beberapa bulan terakhir ini. Shilevuch Muda ini memiliki puncak setinggi 2.800 meter yang menonjol keluar dari Shiveluch Tua yang tingginya mencapai 3.283 meter.
Para ilmuwan memposting gambar awan abu yang mengepul di atas hutan dan sungai di timur jauh, dan desa-desa yang tertutup abu. [em/jm]
[ad_2]