[ad_1]
CEO Twitter Elon Musk mengatakan perusahaan media sosial itu “kira-kira mencapai titik impas”.
Musk, Rabu (12 April) mengklaim pengiklan telah kembali dan upaya pemotongan biaya yang agresif mulai berhasil setelah perusahaan itu melakukan PHK besar-besaran.
Dalam wawancara langsung dengan lembaga penyiaran Inggris, BBC di Twitter Spaces, Musk mengatakan perusahaan tersebut kini memiliki sekitar 1.500 karyawan.
Jumlah karyawan itu adalah penurunan tajam dari “hampir 8.000 karyawan” yang dikatakan Musk sebelum ia mengambil alih Twitter pada Oktober 2022.
Twitter telah mengalami kekacauan dan ketidakpastian sejak Musk membelinya seharga $44 miliar tahun lalu.
Musk sebelumnya mengklaim Twitter berada dalam situasi arus kas negatif $3 miliar dan ia harus mengambil tindakan drastis.
Ia juga mengatakan perusahaan itu bisa menghasilkan arus kas yang positif pada kuartal ini “jika semuanya berjalan dengan baik”.
Pekan lalu, Twitter mengalami gangguan virus yang mencegah ribuan pengguna mengakses tautan itu. Menurut pengawas internet NetBlock, gangguan besar itu merupakan yang keenam kalinya sejak awal tahun. Musk mengakui terjadinya beberapa gangguan tetapi mengatakan gangguan itu tidak berlangsung lama.
Twitter juga mengalami penurunan besar dalam pendapatan iklan sejak pembelian tahun lalu. Musk menyalahkan hal itu pada apa yang disebutnya siklus dan terkadang sifat “politis” dari pengeluaran iklan.
Miliarder itu mengatakan tidak memiliki calon untuk menggantikannya sebagai kepala eksekutif Twitter. Meski demikian ia sebelumnya mengatakan, akhir tahun ini akan menjadi “waktu yang tepat” untuk mencari CEO Twitter yang baru. [my/lt]
[ad_2]