[ad_1]
HalloKampus.com, Jombang- Kabupaten Jombang menjadi salah satu daerah penghasil durian unggulan di Jawa Timur. Buah khas ini banyak dihasilkan di Kecamatan Wonosalam, kawasan yang berada di lereng Gunung Anjasmoro.
Ada beberapa jenis durian yang dihasilkan disana. Salah satunya adalah Durian Bido. Jenis ini merupakan salah satu produk andalan Kota Santri yang diganduringi banyak wisatawan.
Sebenarnya, bukan hanya Durian Bido saja, namun ada banyak jenis durian yang tumbuh dengan subur dan menghasilkan cita rasa khas di Kecamatan Wonosalam ini. Durian apapun jika ditanam di Wonosalam konon bisa menghasilkan cita rasa khas manis pahit.
Nah, untuk mengangkat potensi durian lokal Jombang ini, setiap tahun daerah ini selalu mengadakan Kenduri Durian. Tradisi ini juga untuk mengenalkan durian asli Jombang kepada wisatawan.
Warga berebut gunungan dari ribuan buah durian saat pesta Kenduren di lapangan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (05/03/23). (Antara/Syaiful Arif)
Gunung Anjasmoro
Tim HalloKampus.com mencoba jalan-jalan menyusuri Wonosalam Jombang. Kira-kira perjalanan yang dibutuhkan dari pusat kota memakan waktu sekitar 45 menit lamanya. Baru setelah itu, segarnya hawa pegunungan di lereng Anjasmoro mulai terasa.
Pemandangan khas pepohonan hijau ditambah jalan berliku menghiasi kanan kiri sepanjang perjalanan. Sesekali, kami berpapasan dengan beberapa kendaraan roda empat berplat nomor luar kota keluar dan masuk Wonosalam.
Nampaknya, mereka merupakan wisatawan yang sedang ingin berwisata dan menikmati buah durian asli Jombang ini. Tak lama kemudian, semerbak harum aroma khas buah durian mulai tercium. Maklum saja, sebagai daerah penghasil durian, di sepanjang kanan kiri jalan, banyak sekali penjual buah durian yang mencoba mengaris rezeki dengan menjajakan buah itu.
Bazar durian Wonosalam Jombang, Februari 2023. (HalloKampus.com/Muji Lestari)
Kami pun memutuskan berhenti di sebuah tempat mirip pasar buah. Beberapa orang terlihat sedang sibuk memilih buah legit itu. Ada yang memakannya di tempat, adapula yang membawanya untuk oleh-oleh.
Kami juga mendekati salah satu keluarga yang ternyata berasal dari Paciran, Lamongan. Keluarga ini mengaku penasaran dengan buah asli Jombang yang konon punya cita rasa berbeda ini. Erin (45) warga Lamongan ini mengakui durian Wonosalam memang beda.
“Dapat harga 100 ribu, (jenis apa ?) kurang tahu pokoknya manis sudah enak. (Sudah pernah berapa kali?) baru satu kali, manis kaya mentega terus ada pahitnya sedikit,” kata Erin.
Pak Sarno
Perjalanan pun kami lanjutnya, lantaran sudah membuat janji dengan salah satu tokoh petani durian Wonosalam Jombang, Sarno. Kami bertemu Pak Sarno di rumahya, Jalan Raya Wonosalam – Mojoagung. Sarno sudah puluhan tahun bergelut dengan dunia durian sehingga dia hafal betul ciri-ciri setiap buah.
Dengan panjang lebar, Pak Sarno pun menjelaskan kelebihan durian lokal Wonosalam, utamanya jenis Bido yang memiliki rasa khas, manis, ada sedikit gurih dan sedikit pahit. Bukan hanya Durian Bido atau lokal saja yang memiliki cita rasa unik dan lezat ini, menurut Sarno, durian jenis apapun, dari luar daerah atau luar negeri jika ditanam di Wonosalam, pasti bakal menghasilkan rasa manis pahit.
Durian yang asalnya hanya manis saja, namun ketika tumbuh dan berbuah di lereng Anjasmoro ini pasti akan terkontaminasi rasa pahit. Kata Sarno, fenomena ini terjadi secara alami karena pengaruh kontur tanah.
“Kelebihan Durian Bido Wonosalam, di sini dari unsur tanahnya manis pahit, meskipun tipis, tebal pasti ada manis pahitnya, durian warna kuning, putih, warna oranye, itu manisnya masing-masing ada pahitnya. Jadi meskipun duriannya tanam seperti Musangking, Bawor, Montong ditanam di Wonosalam, kalau sudah buah 1,2, 3 kali itu pahitnya sudah keluar, pengaruh dari tanahnya,” ungkap Sarno.
Petani Durian Wonosalam Jombang, Sarno. (HalloKampus.com/Muji Lestari)
Sarno pun mengatakan, bahwa Kenduri Durian Wonosalam memang cukup membantu mengangkat potensi durian lokal ini. Apalagi, beberapa waktu lalu di daerah ini juga diadakan bazar durian yang semakin membantu petani lokal mengenalkan buah tersebut kepada wisatawan.
Meski terkenal enak, namun harga durian Wonosalam Jombang ini juga sangat terjangkau. Apalagi jika di bulan-bulan puncak musimnya, tentu akan semakin murah. Biasanya Durian Bido dijual Rp75 ribu per kilogram. Namun untuk durian lokal biasa, wisatawan bisa membeli mulai dari Rp20 ribu per buah.
Durian Bido
Kami juga berkesempatan mencicipi Durian Bido. Jenis ini memang beda sekali, selain rasanya yang khas manis pahit, jenis Bido ini juga memiliki ketebalan daging yang luar biasa. Hampir mirip dengan Durian Montong, daging buah Durian Bido ini cukup besar dengan biji buah yang tipis sekali.
D itempat yang sama, salah satu petani bibit durian, Parlin warga Wonosalam mengatakan bahwa untuk menjaga tekstur dan cita rasa Durian Bido ini sebenarnya tidaklah mudah. Namun perlu perawatann rutin, seperti pemupukan hingga obat yang semua harus tepat.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Baca juga:
Kemenparekraf Manfaatkan Lebaran untuk Capai Target 1,4 Miliar Wisatawan
Jika tidak ada perawatan rutin, produk unggulan Jombang ini tidak akan menghasilkan rasa yang enak seperti diharapkan. Akibatnya akan mempengaruhi kualitas dan harga jual kepada wisatawan.
Parlin mengungkapkan populasi Durian Bido di Kecamatan Wonosalam saat ini sudah sekitar 15-20 pohon. Semua itu sangat membutuhkan perawatan. Parlin dan para petani lainnya berharap ada perhatian dari pemerintah terkait ini.
“Sepertinya Durian Bido itu kalau dibiarkan begitu saja tidak bisa, tidak bisa normal seperti induknya, jadi waktunya memupuk harus dipupuk, waktunya obat juga harus diobati, waktunya penymprot pupuk daun juga harus dilakukan, semuanya harus tepat, itu pernah kami lakukan dan hasilnya memuaskan, sesuai dengan keinginan kita. Kendala saat ini sebetulnya kalau durian ya biaya perawatan,” bebernya.
Bazar durian Wonosalam Jombang, Februari 2023. (HalloKampus.com/Muji Lestari)
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Jombang, Muhammad Rony mengungkapkan, komoditas durian memang menjadi salah satu produk andalan untuk tanaman buah yang lokasinya tersentral di Kecamatan Wonosalam.
Durian Bido khas Wonosalam udah menjadi produk paten Kabupaten Jombang sejak 2012 lalu. Nama Bido pun terdaftar dan tersertifikasi di Kementerian Pertanian sebagai varietas durian lokal.
Saat ini populasi durian lokal dan Bido asli Wonosalam mencapai 140 ribu pohon, sekitar 60 persennya sudah berbuah.
Rony menuturkan, untuk menghadapi persaingan durian dari luar daerah, Dinas Pertanian Jombang sudah mengupayakan adanya outlet khusus sebagai wadah pemasaran satu pintu durian khas Jombang ini.
Meski belum berjalan normal hanya saja identifikasi sudah berjalan. Ada asosiasi komunitas yang sudah terbentuk dan memiliki peran strtaegis.
“Upaya kita adalah dengan menggalakan melembagakan asosiasi komoditas, adalah kelompok tani yang memiliki kepedulian, memiliki keterampilan untuk identifiaski durian Wonsoalam termasuk durian lokal. Askom ini warga setempat, jadi mereka yang tahu persis jenis durian di sana. Salah satu tugasnya melakukan register dan sudah ada barcode, jadi ini upaya melindungi varietas lokal, sehingga punya brand sendiri,” pungkasnya.
Editor: Rony Sitanggang
[ad_2]