Pemerintah dan DPR: Beda Hari Lebaran Tak Perlu Diperdebatkan

Avatar photo

- Editor

Kamis, 20 April 2023 - 21:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah dan DPR: Beda Hari Lebaran Tak Perlu Diperdebatkan

[ad_1]


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers hasil Sidang Isbat, Kamis (20/4/2023). (Foto: tangkapan layar Youtube Kemenag RI)

HalloKampus.com, Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Islam saling menghargai meski ada perbedaan penetapan Hari Raya Idulfitri.

Pemerintah melalui Sidang Isbat, Kamis (20/4/2023) menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Sedangkan, Muhammadiyah bakal berlebaran lebih dulu, yakni Jumat, 21 April 2023.

“Ini harap untuk tetap dihormati. Sekali lagi jangan menonjolkan perbedaan, tapi mari sama-sama kita mencari kesamaan-kesamaan di antara kita,” ujar Yaqut dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat di Kementerian Agama, Kamis (20/4/2023).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi juga meminta perbedaan hari Lebaran tidak dibawa ke ranah politik. Bagi warga yang berlebaran lebih awal dari keputusan pemerintah, diimbau untuk menghormati sesamanya yang masih berpuasa.

“Mereka yang sudah berbuka, diharapkan tidak makan dan minum di sembarang tempat, atau makan minum secara vulgar,” tutur anggota DPR dari fraksi PAN ini.

Baca juga:

Haedar Nashir Imbau Saling Hormati Perbedaan Hari Lebaran

Kasus Covid-19 Kembali Naik, Jokowi: Lengkapi Vaksinasi

Selain itu, pemerintah juga diminta tetap memfasilitasi pelaksanaan Salat Idulfitri untuk mereka yang ingin berlebaran lebih awal.

“Dan hamdallah, Menteri Agama juga sudah mengimbau pemda-pemda,” kata Ashabul.

Kata dia, perbedaan penetapan tanggal Lebaran sudah sering terjadi, karenanya tidak perlu diperdebatkan. Pasalnya, tiap kelompok punya argumen masing-masing dan sampai saat ini ulama juga belum bisa menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda tersebut.

“Apalagi mengarah pada debat kusir, tidak perlu! Pandangan-pandangan ini punya kedudukan sama,” tutur dia.

[ad_2]

Berita Terkait

FOMO dan Bahaya Narkoba: Materi Penyuluhan dari YR KOBRA JATIM
Muda-Mudi Fest Bekasi 2023: Festival Musik yang Wajib Kamu Saksikan!
Elit Politik PDI Perjuangan akan Berkunjung ke Kantor DPP PAN Sebagai Tindak Lanjut Pertemuan Politik Antar Partai
Tingkatkan Atmosfer Akademik, ITB Laksanakan Program TPB di Kampus Jatinangor | Hallo Kampus
Universitas Jember Jajagi Kerjasama Dengan PT. Syngenta Indonesia – Universitas Jember | Hallo Kampus
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
17.216 Peserta Akan Mengikuti UTBK di ITB | Hallo Kampus
FOMO Sapiens : Dari Met Gala Hingga Perkara Kebebasan Pers
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 18:09 WIB

BNSP, Kementerian PUPR, dan LPJK Perkuat Kemitraan dengan Industri untuk Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Asesor

Kamis, 21 Maret 2024 - 22:27 WIB

BNSP Meresmikan Sertifikasi LSP Bank Mandiri: Mengukuhkan Peran Lembaga Sertifikasi Profesi dalam Pengembangan SDM

Rabu, 13 Maret 2024 - 10:59 WIB

Kronologi Jasad Pria yang Ditemukan Tengkurap dan Banyak Darah di Bawah Badan, Diungkap Polisi Depok

Selasa, 27 Februari 2024 - 11:47 WIB

Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Wanita Karyawan Konveksi yang Ditemukan di Rumah Kontrakan

Senin, 30 Oktober 2023 - 10:53 WIB

Pemuda Indonesia Berburu Sejarah Lewat Konten Video di ‘Historical Hunt of Indonesia

Jumat, 22 September 2023 - 18:01 WIB

Merajut Kesatuan: Nahdlatul Aulia Gelar Istighotsah untuk Keselamatan NKRI

Senin, 31 Juli 2023 - 11:12 WIB

Babak Belur Dihakimi Massa, 2 Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor yang Bawa Senjata Api Rakitan

Berita Terbaru