[ad_1]
HalloKampus.com, Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Islam saling menghargai meski ada perbedaan penetapan Hari Raya Idulfitri.
Pemerintah melalui Sidang Isbat, Kamis (20/4/2023) menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Sedangkan, Muhammadiyah bakal berlebaran lebih dulu, yakni Jumat, 21 April 2023.
“Ini harap untuk tetap dihormati. Sekali lagi jangan menonjolkan perbedaan, tapi mari sama-sama kita mencari kesamaan-kesamaan di antara kita,” ujar Yaqut dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat di Kementerian Agama, Kamis (20/4/2023).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi juga meminta perbedaan hari Lebaran tidak dibawa ke ranah politik. Bagi warga yang berlebaran lebih awal dari keputusan pemerintah, diimbau untuk menghormati sesamanya yang masih berpuasa.
“Mereka yang sudah berbuka, diharapkan tidak makan dan minum di sembarang tempat, atau makan minum secara vulgar,” tutur anggota DPR dari fraksi PAN ini.
Baca juga:
Haedar Nashir Imbau Saling Hormati Perbedaan Hari Lebaran
Kasus Covid-19 Kembali Naik, Jokowi: Lengkapi Vaksinasi
Selain itu, pemerintah juga diminta tetap memfasilitasi pelaksanaan Salat Idulfitri untuk mereka yang ingin berlebaran lebih awal.
“Dan hamdallah, Menteri Agama juga sudah mengimbau pemda-pemda,” kata Ashabul.
Kata dia, perbedaan penetapan tanggal Lebaran sudah sering terjadi, karenanya tidak perlu diperdebatkan. Pasalnya, tiap kelompok punya argumen masing-masing dan sampai saat ini ulama juga belum bisa menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda tersebut.
“Apalagi mengarah pada debat kusir, tidak perlu! Pandangan-pandangan ini punya kedudukan sama,” tutur dia.
[ad_2]