[ad_1]
Sejumlah pemudik dengan sepeda motor melintasi Jalan Raya Semarang-Solo di Tuntang, Kbaupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/6). (Foto: Antara/Aditya Pradana)
HalloKampus.com, Semarang – Polda Jawa Tengah akan melakukan pengalawan kepada pemudik sepeda motor yang masuk di wilayahnya. Kapolda Jawa Tengah Ahmad Lutfi mengatakan, pengawalan dimulai dari pintu masuk Kabupaten Brebes.
“Imbauan saya kepada pemudik yang memakai roda dua, jadi kami sudah tetapkan untuk kendaraan roda dua ada check point di pintu masuk Brebes. Jadi silakan nanti pemudik kumpul di Brebes, akan kami lakukan pengawalan sampai daerah tujuan agar nanti tidak crowded karena kendaraan roda dua,” ungkap Lutfi di Semarang, Senin (17/04/2023).
Lutfi meminta pemudik yang menggunakan sepeda motor menuju titik kumpul di Brebes untuk menunggu rombongan yang lain. Setelah berkumpul, polisi akan mengawal perjalanan lanjutan ke daerah tujuan.
“Nanti mereka diminta berkumpul di Brebes,” jelasnya.
Lutfi mengatakan, pengawalan pemudik sepeda motor dilakukan karena Jateng merupakan titik lelah dan jenuh.
“Harapan kita masyarakat merasa nyaman dan aman sampai tujuan,” jelasnya.
Mitigasi Risiko
Korlantas Polri menyiapkan pengawalan untuk mengatur rombongan besar pemudik motor di tahun ini. Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Ery Nursatari mengatakan, persiapan dilakukan untuk memitigasi risiko kecelakaan yang disebabkan kepadatan kendaraan roda dua di jalur mudik.
Baca juga:
“Kita akan siapkan untuk 91 atau pengawalan dari km berapa di titik-titik mana udah kita siapkan semua. Sehingga memang, iya berupaya supaya mereka juga tertib dengan kawalan polisi, waktunya juga nanti mungkin juga bisa diperkirakan tepat. Dan mereka juga tetap batasan kita selalu mengingatkan untuk tetap menjaga keselamatan dan mengatur kecepatan untuk mencapai dari satu titik ke titik yang akan dituju,” kata Ery dalam dialog FMB9, Senin (10/4/2023).
Ery menyebut, kecelakaan fatal saat mudik sering melibatkan kendaraan roda dua. Menurut dia, seharusnya mudik menggunakan motor dilarang karena sangat berbahaya.
Editor: Wahyu S.
[ad_2]
