Rektor Maranatha : Radikalisme Terjadi, Karena Pendidikan Digiring Layani Pengusaha

Avatar photo

- Editor

Senin, 5 Juni 2017 - 00:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]

Prof. Ir. Armein Z. R. Langi, M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Kristen Maranatha. Foto : Fauzan

BANDUNG, KabarKampus – Akhir-akhir ini banyak kampus di Indonesia mendeklarasikan sebagai kampus anti radikalisme. Kampus-kampus tersebut pun tak segan akan menindak faham radikalisme bila ada di kampus.

Namun soal radikalisme yang marak di kampus, Prof. Ir. Armein Z. R. Langi, M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Kristen Maranatha memiliki pandangan yang berbeda. Ia menilai radikalisme yang marak di kampus itu, karena kampus terlalu mengedepankan pendidikan skill untuk bekerja.

“Dimana seluruh resource pendidikan digiring untuk melayani pengusaha,” kata Prof Armein pada peringatan hari Sumpah Pemuda di Bandung, Kamis, (01/06/2017) kemarin.

Sehingga tambahnya, banyak yang kosong di kampus. Padahal pendidikan itu harus lengkap. Seperti pendidikan skill, pendidikan kecintaan terhadap masyarakat, pengetahuan, dan juga nilai nilai ketuhanan yang diketahui dengan baik.

“Kombinasi ini yang menurut saya yang hilang. Jadi kampus harus menilai ulang bagaimana mereka menjalankan pendidikan,” ungkap Prof Armein yang juga Guru Besar di ITB ini.

Selanjutnya, kritik Prof Armein terhadap dunia pendidikan adalah soal keragaman dalam mendidik. Keragaman yang dimaksud adalah pendidikan tinggi tidak mencetak mahasiswanya hanya dengan satu pola.

“Saya ingin usul secara pribadi, pendidikan satu pola itu dijadikan pelangaran hukum. Hal itu berbahaya bagi kemajuan Indonesia, karena mencetak orang dengan satu tipe,” ungkap Prof Armein.

Jadi kata Prof Armein, dunia pendidikan harus melarang untuk meyamakan setiap anak bangsa, meskipun resikonya anak bisa berbeda dengan cara berpikir orang tua. Apalagi sekarang adalah era baru memasuki abad 21 yang situasinya serba baru. Sementara keragaman berpikir adalah modal bangsa Indonesia untuk masuk abad 21.

“Bila cara 100, 200, 1000 tahun lalu yang masih digunakan dalam mendidik, maka Indonesia tidak akan ada masa depan, karena ilmu pengetahuan sudah baru semua,” jelasnya.

Ke depan tambah Prof Armein, semua kampus harus membangun keragaman. Karena ia percaya setiap orang punya talenta masing-masing.

 

“Saya percaya setiap anak adalah Sukarno kecil dan Ki Hadjar Dewantara kecil.[]

 

The post Rektor Maranatha : Radikalisme Terjadi, Karena Pendidikan Digiring Layani Pengusaha appeared first on KabarKampus.com.

[ad_2]

BACA Selengkapnya KLIK DISNI

Berita Terkait

DPW PROPAMI Sumsel Dorong Mahasiswa UKMC Memahami Sertifikasi Profesi Demi Masa Depan Pasar Modal
Program KKN-PPL 2024: Mahasiswa UIN Alauddin Belajar Praktik Hukum di AMM Law Firm Bekasi
Mahasiswa FEBI UIN STS Jambi, Antusias Sambut Berdirinya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
BRI dan UI Kembangkan Community Branch UI-BRIWORK Startup Center, Siap Lahirkan Pengusaha Muda Sukses
Institut Bisnis dan Multimedia ASMI Merupakan Gabungan Perguruan Tinggi STAdS ASMI dan STIE Kampus Ungu
Prabowo Subianto Sentil Ganjar Pranowo Terkait Kartu Tani yang Bikin Petani Jateng Sulit Dapat Pupuk Subsidi
Calon Presiden Prabowo Subianto Sebut Perlu Investasi Pendidikan yang Besar untuk Wujudkan Hilirisasi
Hadiri Apel Hari Santri 2023 Dipimpin Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Sarungan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:37 WIB

Budi Arie Setiadi Tanggapi Kabar Sri Sultan Menjadi Mediator Pertemuan Megawati dengan Jokowi

Kamis, 16 Januari 2025 - 07:18 WIB

Salah Satunya Ucapan Terima Kasih kepada Prabowo, Pesan Megawati Soekarnoputri ke Ahmad Muzani

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:02 WIB

Ketua KPK Tanggapi Soal Kabar Belum Ditahannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Karena Alasan Politik

Jumat, 10 Januari 2025 - 08:19 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ditunggu Hari Senin Pagi, Begini Respons KPK Jika Tak Hadiri Pemeriksaan

Selasa, 7 Januari 2025 - 09:06 WIB

Ada Kegiatan yang Tak Bisa Ditnggalkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak Bisa Hadiri Pemeriksaan KPK

Senin, 6 Januari 2025 - 08:44 WIB

Jokowi Tanggapi Tudingan Terkait Dirinya Pernah Meminta Pepanjangan Jabatan Kepala Negara 3 Periode

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:05 WIB

Jokowi Masuk dalam Nominasi Sebagai Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP, Haidar Alwi Beri Tanggapan

Senin, 30 Desember 2024 - 14:50 WIB

PDIP Beri Penjelasan Soal Sangkut Pautnya Harun Masiku dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri

Berita Terbaru