[ad_1]
UM (Universitas Negeri Malang) gelar upacara Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) dengan tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, Selasa (02/05) di Stadion Cakrawala UM. Acara ini dihadiri Para Dosen, para Tenaga Kependidikan, Perwakilan Mahasiswa Angkatan 2022, para Ketua Organisasi Mahasiswa dan Perwakilan Mahasiswa Internasional.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., selaku pembina upacara menyampaikan Sejarah pembentukan negara bangsa Indonesia dipelopori oleh kalangan terdidik yang tercerahkan. Mereka merintis jalan untuk mengangkat harkat dan martabat “bangsa” yang selama ini direndahkan oleh kekuatan penjajah. Penjajahan telah merampas kemerdekaan anak-anak Nusantara. Selama berlangsungnya penjajahan tidak hanya kerajaan-kerajaan yang berdaulat kehilangan kemerdekaannya. Rakyat Nusantara juga kehilangan kemerdekaan. Sistem imperialisme kolonialisme yang diskriminatif dan eksploitatif menempatkan masyarakat Nusantara dalam posisi sebagai objek yang tidak merdeka
“Untuk itulah para perintis dan pendiri bangsa menempatkan Pendidikan sebagai pilar utama dalam memerdekakan warga dan pencapaian kemerdekaan bangsa. Dan tokoh utama yang menempatkan pendidikan sebagai basis sekaligus orientasi mencapai kemerdekaan adalah Suwardi Suryaningrat yang kemudian lebih dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara,” jelas Prof. Hariyono.
Selanjutnya, Rektor UM juga memaparkan dari kutipan Ki Hadjar Dewantara yang menjelaskan pentingnya jiwa merdeka untuk merealisasikan kemerdekaan.
“Untuk memperjuangkan dan merealisasikan kemerdekaan diperlukan jiwa-jiwa merdeka. Pendidikan harus mengutamakan kemerdekaan “hidup batin” agar subjek didik makin insaf akan kewajiban dan haknya sebagai anggota masyarakat. Kemerdekaan menurut Ki Hadjar Dewantara memiliki tiga sifat yaitu mampu berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dan dapat mengatur dirinya sendiri,” lanjut Rektor UM.
Pada akhir sambutan, Rektor UM juga menyinggung perihal merdeka belajar yang banyak disalahpahami dewasa ini.
“Untuk itulah merdeka belajar perlu kita pahami bukan hanya sebagai kata benda tetapi juga sebagai kata kerja. Sehingga merdeka belajar harus kita maknai juga dengan kemerdekaan, yaitu sebuah proses belajar yang terus-menerus kita lakukan agar makna belajar tidak berhenti menjadi rutinitas. Dengan itu, pemerintah menetapkan hari lahir Ki Hadjar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) melalui keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 tahun 1959,” pungkas Rektor UM.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UM juga melaunching UMagazine. Peresmian tersebut sebagai wadah untuk menampung hasil Majalah Ilmiah Populer yang dibuat untuk memasyarakatkan riset ilmiah UM. Di samping itu, terdapat penampilan tarian kolosal yang dibawakan oleh 200 mahasiswa UM dari program studi Pendidikan Seni Tari dan Musik dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia.
Pewarta: Soni Subhan Muttaqin
Editor: Nahdiatul Affandiah
[ad_2]