[ad_1]
HalloKampus.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo merespons operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proyek pembangunan jalur kereta api yang ia resmikan.
Jokowi mengatakan pemerintah selalu melakukan pengawasan di lapangan. Namun, kenyataannya masih ditemukan adanya pelanggaran dalam beberapa proyek.
“Ya tidak mungkin semua proyek yang ribuan banyaknya itu tidak ada masalah, pasti satu dua ada masalah, biasa kan proyek yang besar, tetapi kenapa itu terus kita kontrol di lapangan. Dikontrol di lapangan saja ada masalah, apalagi tidak,” kata Jokowi usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
Kepala negara menambahkan pemerintah akan terus melakukan pengawasan di lapangan. Menurutnya, akan semakin banyak pelanggaran jika pengawasan tak dilakukan.
Baca juga:
– Respons Jokowi usai Indeks Persepsi Korupsi 2022 Merosot
– Menko Luhut: OTT Jelek Buat Indonesia
Sebelumnya, OTT dilakukan KPK atas dugaan suap di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2018-2022.
Dalam perkara tersebut, KPK menetapkan 10 orang tersangka. Enam tersangka berstatus penerima suap adalah HNO, BEN, PTU, AFF, FAD, dan SYN. Adapun empat tersangka lainnya berstatus pemberi suap, yaitu DIN, MUH, YOS, dan PAR.
Salah satu proyek yang masuk dugaan suap adalah jalur kereta Makassar-Parepare yang baru diresmikan Jokowi Maret 2023.
Editor: Resky Novianto
[ad_2]