[ad_1]
Data terbaru menunjukkan, setidaknya beberapa musuh AS memanfaatkan aplikasi berbagi video TikTok yang sangat populer itu, untuk menyebarkan pengaruhnya.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Aliansi untuk Mengamankan Demokrasi (ASD) pada Kamis (30/3) mendapati bahwa Rusia “menggunakan aplikasi TikTok untuk menyebarkan narasinya sendiri” dalam upaya melemahkan dukungan Barat untuk Ukraina.
“Berdasarkan analisis kami, beberapa pengguna lebih terlibat dengan media pemerintah Rusia daripada media berita independen lain yang lebih memiliki reputasi di platform tersebut,” menurut laporan keamanan pemilu yang berpusat di AS, yang melacak aktor resmi negara dan media yang didukung negara.
“Lebih banyak pengguna TikTok yang mengikuti kantor berita Rusia atau RT, daripada harian New York Times,” katanya.
Laporan ASD mendapati, pada 22 Maret terdapat 78 outlet berita yang didanai Rusia di TikTok dengan lebih dari 14 juta pengikut.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa meskipun TikTok bertekad untuk melabeli akun-akun tersebut sebagai media yang dikontrol negara, 31 akun nyatanya tidak diberi label.
Namun, pemberian label pada sejumlah akun itu tampaknya tidak berdampak banyak pada kemampuan mereka untuk menyerap penonton.
Laporan tentang penggunaan TikTok oleh media pemerintah Rusia muncul, ketika para pejabat AS kembali menyuarakan kekhawatiran tentang potensi penggunaan TikTok untuk kampanye disinformasi dan operasi pengaruh asing. [ps/rs]
[ad_2]