Sedang Berlangsung, Diskusi Soal Iran Perkaya Uranium Mendekati Tingkat Senjata

Avatar photo

- Editor

Rabu, 1 Maret 2023 - 10:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]

Pengawas nuklir PBB (IAEA) sedang berdiskusi dengan Iran soal asal partikel uranium yang diperkaya hingga kemurnian 83,7 persen, sangat dekat ke tingkat pembuatan senjata, di pembangkit nuklir Fordow. Laporan IAEA yang dilihat kantor berita Reuters pada Selasa (28/2) mengonfirmasi soal diskusi tersebut.

Para diplomat mengatakan pekan lalu bahwa IAEA telah mendapati jejak partikel di Pusat Pengayaan Bahan Bakar Fordow (FFEP), di mana Iran memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen. Kemurnian uranium yang dibutuhkan untuk pembuatan senjata sekitar 90 persen. Meskipun lonjakan tingkat pengayaan bisa terjadi dan bisa saja tidak disengaja, lonjakan tersebut relatif besar.

“Mengenai asal partikel yang diperkaya di atas 60 persen U-235, yang diidentifikasi setelah penerapan konfigurasi kaskade baru di FFEP, diskusi dengan Iran masih berlangsung,” kata laporan rahasia IAEA kepada negara-negara anggota.

Di Washington, pada Selasa, seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan kepada komisi kongres bahwa Iran dapat membuat bahan fisi yang memadai untuk satu bom nuklir dalam “sekitar 12 hari.”

Laporan IAEA itu juga mengatakan stok uranium Iran yang diperkaya hingga 60 persen, yang diproduksi di dua lokasi, tumbuh antara 25,2 kg dan 87,5 kg sejak laporan triwulan terakhir. Total persediaan uranium yang diperkaya hingga tingkat itu dan tingkat yang lebih rendah diperkirakan mencapai 3.760,8 kg, kata laporan itu.

Menurut terminologi IAEA, sekitar 42 kg uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60 persen adalah “kuantitas yang signifikan.” Jumlah itu didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah bahan nuklir yang tidak bisa dikesampingkan untuk pembuatan alat peledak nuklir.”

Namun, seorang diplomat senior memperingatkan bahwa dalam praktiknya diperlukan lebih dari 55 kg uranium yang diperkaya hingga 60 persen untuk membuat satu bom karena beberapa bahan terbuang selama pengayaan.

Iran membantah sedang membuat senjata nuklir. Negara itu mengatakan ingin menguasai teknologi nuklir untuk penggunaan kepentingan sipil. [ka/jm]

[ad_2]

Berita Terkait

Tiongkok Merespons Pengenaan Tarif 10 Persen untuk Barang Impor dari Tiongkok ke AS, Mulai 1 Februaru 2025
Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto
FOMO dan Bahaya Narkoba: Materi Penyuluhan dari YR KOBRA JATIM
Muda-Mudi Fest Bekasi 2023: Festival Musik yang Wajib Kamu Saksikan!
Elit Politik PDI Perjuangan akan Berkunjung ke Kantor DPP PAN Sebagai Tindak Lanjut Pertemuan Politik Antar Partai
Tingkatkan Atmosfer Akademik, ITB Laksanakan Program TPB di Kampus Jatinangor | Hallo Kampus
Universitas Jember Jajagi Kerjasama Dengan PT. Syngenta Indonesia – Universitas Jember | Hallo Kampus
Cita-Cita Naik Haji? Nabung sejak Dini!
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:23 WIB

Kemenlu RI Tanggapi Kabar Mengenai Pemindahan Sebagian dari 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

Senin, 13 Januari 2025 - 09:28 WIB

Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan, Begini Alasan Menko Muhaimin Iskandar

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:44 WIB

Viral di Medsos Siswa SD di Gorontalo Simpan Makanan Gratis untuk Ibu, di Rumahnya Tak Ada Nasi

Minggu, 5 Januari 2025 - 13:48 WIB

Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia yang Bakal Berpengaruh 2025, Bersama Trump, Jinping, dan Putin

Selasa, 31 Desember 2024 - 10:26 WIB

Sentil Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun, Presiden Prabowo Subianto: Melukai Rasa Keadilan!

Senin, 30 Desember 2024 - 07:41 WIB

Kerja Paksa dan Tak Dikasih Makan dalam Beberapa Hari, Agus Hariadi Mengaku Disekap di Kamboja

Rabu, 25 Desember 2024 - 11:06 WIB

Prabowo: Mari Sambut Natal Penuh Berkah dengan Semangat Baru untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Jumat, 20 Desember 2024 - 14:41 WIB

Polisi Periksa Mantan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Terkait Dugaan Tindak Pidana Korupsi Judi Online

Berita Terbaru