[ad_1]
Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyampaikan orasi ilmiahnya mengenai investasi di Indonesia dan hubungannya dengan sistem hilirisasi barang tambang khususnya nikel, pada Dies Natalis ke-8 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Jumat (17/3). Bahlil menyebutkan bahwa hilirisasi nikel menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik di tengah kompetisi dan dinamika global yang mengancam perekonomian Indonesia diantaranya adalah Perang Dagang AS dengan Tiongkok; pandemi Covid-19; perang Rusia-Ukraina; krisis energi dan pangan; dan ketegangan Tiongkok-Taiwan.
“Kita membutuhkan kompetisi yang kolaboratif. Untuk menciptakan Indonesia Maju, kita harus melakukan pemerataan pertumbuhan di daerah. Orang daerah harus menjadi tuan di tanah sendiri. Pemerintah harus mendobrak agar daerah hidup. Selain itu, transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri nilai tambah (hilirisasi) harus dilakukan,” ujar Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil menyebutkan bahwa Ada terdapat 8 sektor prioritas 21 komoditas prioritas untuk dihilarisasi sebagai syarat agar dapat mencapai Indonesia Emas 2025. Selain hilirasi, kata Bahlil, investasi juga berdampak besar melalui kerja sama dengan BUMN (MIND ID, Pertamina, PLN), penguasa nasional di daerah, khususnya UMKM, TKDN tinggi, dan penyerapan TKI secara besar.
Sementara itu, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., mengungkapkan bahwa sesuai tema Dies Natalis FIA UI inovasi dan kolaborasi demi Indonesia Maju, inovasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua organisasi dan institusi demi mencapai kemajuan. Selain itu, semua organisasi dan institusi harus berkolaborasi untuk meningkatkan efisiensi kerja demi menciptakan Indonesia maju. “Setiap kesulitan pasti ada kesempatan,” kata Prof. Ari.
Dalam acara ini, dilakukan Pemotongan Tumpeng sebagai bentuk syukur segenap Sivitas Akademik FIA UI atas seluruh asa, cita, dan karya yang telah tercipta dari kontribusi yang kolaboratif sehingga mampu berdiri dan berkembang hingga saat ini. Tidak hanya itu, terdapat penampilan spesial dari Puteri Indonesia dan Fiasvwara FIA UI.
“Angka 8 mencerminkan kelimpahan, kesuksesan, dan menjadi lambang infinity yang mencerminkan hal yang tidak terbatas dan semoga angka 8 ini dapat membawa pesan kabaharuan dan kolaborasi yang kuat seperti tema yakni sewindu FIA UI untuk indonesia maju. Tema ini juga selaras dengan langkah yang sudah diambil FIA selama ini yaitu menciptakan kolaborasi sinergis dalam setiap bidang baik keilmuan, publikasi, dan pelayanan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan lembaga dan semua pihak yang berkontribusi atas doa dan harapan untuk FIA UI,” kata Prof. Chandra.
Artikel Sewindu FIA UI: Inovasi dan Kolaborasi untuk Indonesia Maju pertama kali tampil pada Universitas Indonesia.
[ad_2]