Tanpa Tanah dan Matahari, Tanaman Subur di In-Store Farming!

Avatar photo

- Editor

Selasa, 21 Maret 2023 - 00:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]


Pernah dengan konsep menanam tanaman di dalam ruangan, tanpa cahaya matahari dan tanah? Bahkan bisa langsung di jual seperti di supermarket? Ini adalah konsep In-Store Farming.

Bisnis produk segar semakin diminati, bahkan konglomerat pun tidak malu berjualan sayur. Contohnya Chairul Tandjung yang telah mendirikan perusahaan dengan fokus pada hal ini. Pasca Pandemi global, masyarakat semakin sadar akan pentingnya konsumsi makanan yang bergizi dan segar.

Pada tahun 2013, jauh sebelum munculnya perusahaan Chairul Tandjung, berdirilah sebuah perusahaan bernama Infarm – Indoor Urban Farming GmbH. Infarm yang didirkan oleh 3 orang di Berlin, kini sudah mempekerjakan lebih dari 1000 orang di seluruh dunia.

Perusahaan ini tidak hanya berfokus di Jerman saja, perusahaan ini terus berekspansi sampai ke Kanada, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Jepang, Luksemburg, Belanda, Inggris Raya, Amerika Serikat dan Swiss. Dengan menggandeng 30 mitra perusahaan retail, Infarm kini dapat ditemui di 1850 titik lokasi.

Baca Juga: Cara Mudah Menanam Kangkung di Rumah

Erez Galonska bersama istrinya Osnat Michaeli dan saudaranya Guy Galonska mendapatkan inspirasi dari video di Youtube. Kemudian mereka memesan selang irigasi yang segera mengalir melalui kamar-kamar apartemen mereka. Mereka pun resmi menjadi petani urban.

Dimulai dengan setangkai tanaman basil segar, sampai tanaman yang beraneka ragam. Lebih dari 75 jenis tanaman seperti tanaman rempah, sayuran hijau, salad, jamur, dan microgreens telah sukses dibudidaya dengan sistem modular khas mereka.
 

3 Co-Founder Infarm Guy Galonska (kiri), Osnat Michaeli (tengah), saudaranya Erez Galonska (kanan). (FOTO Infarm)

3 Co-Founder Infarm Guy Galonska (kiri), Osnat Michaeli (tengah), saudaranya Erez Galonska (kanan). (FOTO Infarm)

Infarm juga akan segera menanam stroberi, paprika, tomat ceri, dan kacang polong. Perusahaan ini memiliki keunikan tersendiri dengan menggabungkan urban farming, sistem modular, IoT, dan data science.

Konsep In-Store Farming ini memungkinkan tanaman ditanam dan dipanen di tempat yang sama seperti di toko, restoran, ataupun pusat distribusi.

Baca Juga:

Wamentan Sudaryono Sebut Tanda-tanda Keberhasilan Segera Swasembada Pangan Sudah Terlihat

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jumlah Ekspor-Impor Peti Kemas Turun, Kondisi Kinerja Perekonomian Global Mulai Pemgaruhi Indonesia

Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media

Tanaman ditumbuhkan di dalam unit modular yang berbentuk seperti lemari pendingin kaca di supermarket. Namun, lemari tersebut tidaklah dingin. Justru malah panas, bila disentuh. Hal itu, akibat dari lampu LED yang berfungsi sebagai pengganti matahari.

Selain tidak memerlukan sinar matahari, sistem modular ini juga tidak memerlukan tanah. Dengan sensor-sensor yang terus memantau tanaman 24 jam sehari, Infarm dapat mengumpulkan data dari setiap lokasi dan mengkontrol pertumbuhan tanaman dengan optimal.
 

Konsep In-Store Farming oleh Infarm (FOTO: Infarm)

Konsep In-Store Farming oleh Infarm (FOTO: Infarm)

Cahaya, suhu, pH, dan nutrisi dapat dengan mudah diatur dari jarak jauh melalui jaringan internet. Sistem pertanian modular ini sangatlah efisien dan ramah lingkungan, bahkan mampu menumbuhkan lebih dari 500 ribu tanaman per tahun di lahan seluas 40 meter kuadrat.

Mereka dengan berani mengklaim bahwa sistem mereka mampu menghemat 95 persen lahan dan air daripada metode pertanian tradisional. Dan yang terpenting adalah tidak menggunakan pestisida kimia.

Baca Juga: Berkebun di Tengah Kota? Kenalan Dulu sama Urban Farming

Saya tidak tahu, apakah konsep in-store farming ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Yang pasti, membeli sayur di tempat dimana sayur tersebut ditanam dan dipanen akan memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda.

Kalau saya sendiri sih lebih tergantung pada harganya. Entah kenapa yang berembel-embel ramah lingkungan harganya sering kali tidak ramah di kantong. Begitu pula dengan yang berembel-embel fresh dan organik.

Konsep in-store farming bisa menekan berbagai biaya, salah satunya biaya logistik. Maka dari itu, sayuran segar diharapkan bisa dijual dengan lebih murah, bukannya malah merusak harga pasaran.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung. 



[ad_2]

BACA Selengkapnya KLIK DISNI

Berita Terkait

Akui Lakukan Reklamasi Tanpa Izin di Perairan Bekasi, KKP akan Sanksi PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara
Kejar Swasembada Pangan, Provinsi NTT Targetkan Pertanaman Sekitar 188.000 Hektare Lahan di 2025
Ada Pagar Laut di Subang, Sumenep, Pesawaran, Nusron Wahid: Belum Check and Recheck Sampai ke Sana
Kasus Pagar Laut Pantura di Tangerang, KKP akan Jatuhkan Sanksi Denda Sebesar Rp18 Juta per Kilometer
Presiden Prabowo Subianto akan Hapus Utang Sekitar 1 Juta Pelaku UMKM, Total Sebesar Rp14 Triliun
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas
Wamentan Sudaryono Sebut Tanda-tanda Keberhasilan Segera Swasembada Pangan Sudah Terlihat
Jumlah Ekspor-Impor Peti Kemas Turun, Kondisi Kinerja Perekonomian Global Mulai Pemgaruhi Indonesia
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:23 WIB

Kemenlu RI Tanggapi Kabar Mengenai Pemindahan Sebagian dari 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

Senin, 13 Januari 2025 - 09:28 WIB

Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan, Begini Alasan Menko Muhaimin Iskandar

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:44 WIB

Viral di Medsos Siswa SD di Gorontalo Simpan Makanan Gratis untuk Ibu, di Rumahnya Tak Ada Nasi

Minggu, 5 Januari 2025 - 13:48 WIB

Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia yang Bakal Berpengaruh 2025, Bersama Trump, Jinping, dan Putin

Selasa, 31 Desember 2024 - 10:26 WIB

Sentil Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun, Presiden Prabowo Subianto: Melukai Rasa Keadilan!

Senin, 30 Desember 2024 - 07:41 WIB

Kerja Paksa dan Tak Dikasih Makan dalam Beberapa Hari, Agus Hariadi Mengaku Disekap di Kamboja

Rabu, 25 Desember 2024 - 11:06 WIB

Prabowo: Mari Sambut Natal Penuh Berkah dengan Semangat Baru untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Jumat, 20 Desember 2024 - 14:41 WIB

Polisi Periksa Mantan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Terkait Dugaan Tindak Pidana Korupsi Judi Online

Berita Terbaru