[ad_1]
HalloKampus.com, Jakarta- Jelang idul fitri dan THR sudah turun. Pusat-pusat perbelanjaan mulai dipadati masyarakat. Agenda beli baju, kue kering, sajian lebaran hingga hampers menjadi agenda wajib jelang hari raya.
Nah tapi gimana nih pengaturan tunjangan hari raya (THR)nya?
Kalau berdasarkan laman laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut 4 peruntukan alokasi dana THR:
1. Sejak awal diterima sebaiknya langsung menggunakan THR untuk melunasi utang dan cicilan. Jangan biarkan utang kamu berlarut-larut.
2. Sisihkan minimal 20% untuk tabungan dan investasi;
3. Belanja kebutuhan pokok untuk hari raya termasuk kebutuhan untuk mudik; dan
4. Sisanya baru digunakan untuk kebutuhan tambahan di hari raya seperti baju baru, dan lain-lain.
Apa Kata Certified Financial Planner?
Certified Financial Planner, Metta Anggriani mengatakan, sejatinya tunjangan hari raya (THR) adalah dana yang menunjang kebutuhan selama hari raya. Namun penggunaannya tidak hanya diperuntukkan untuk berbelanja kebutuhan hari raya.
“Kita bisa lihat nih ya, di situ ada haknya Allah juga gitu ya. Jadi yang pertama, ya kita dahulukan di situ untuk pembayaran zakat, infaq, sedekah. Alokasikan dalam THR itu untuk membayar THR untuk orang-orang mungkin bekerja sama kita gitu.”
Lanjut Metta, “kita memberikan uang lebaran kepada keluarga terdekat kita, mungkin orang tua. Termasuk juga untuk bayar hutang, kalau kita punya utang. Lalu kita juga tentu punya hak untuk diri kita sendiri ya. Jadi THR itu ada hak diri kita sendiri, untuk kebutuhan hari raya. Kebutuhan hari raya saat lebaran itu sendiri. Misalnya buat santapan lebaran, buat mudik atau juga untuk kebutuhan lainnya yang memang udah kita inginkan,” ujar Metta.
Baca juga:
– Pola Makan dan Olah Tubuh yang Pas Selama Ramadan
– Bukan Berhemat, Presiden Dorong Masyarakat buat Belanja
– Tercapit Mentalitas Kepiting
Menurut Metta, berbelanja di kala musim diskon jelang Idul Fitri juga bisa jadi hal positif. Lantaran kita bisa membeli barang-barang kebutuhan dengan harga yang lebih murah.
“Misalnya kita tadi, kita belanja kebutuhan lebaran. Oke kebutuhan lebaran itu kira-kira sesuatu yang memang kita pakai pada saat lebaran aja, atau sesuatu yang kita pakai berulang. Nggak apa-apa kita belanja orang punya uang, terus kita kalap belanjanya, semua dibeli, terus tahu nggak sadar uangnya habis. Nah itu jangan juga,” ingat Metta.
Certified Financial Planner, Metta Anggriani mengingatkan, agar penggunaan dana selama hari raya, tidak melebihi uang THR yang didapatkan. Sebab, setelah hari raya, masih ada hari-hari yang perlu kita jalani dengan sisa uang yang didapatkan.
“Jadi kita biar bagaimanapun, walaupun kita sekarang mungkin udah punya banyak uang nih, dikala terima THR. Kita tetap jangan impulsif ketika belanja. Jadi kita tetap belanja dengan cermat, kita list dulu nih kebutuhannya apa gitu y. Kita bikin anggaran belanja lebaran ini, kita butuh berapa banyak sih. Oke kita butuh misalnya, baju lebaran. Baju lebaran untuk siapa aja? Untuk saya, untuk untuk si kakak, si adik. Budgetnya berapa sih kalau uang THR-nya segini, berarti per orang kira-kira berapa ya belanjanya? Nah jadi kita perhitungkan. Jadi jangan, oh ini bagus beli ini, bagus beli gitu. Jadi kita benar-benar perhitungkan budgetnya,” ungkap Metta.
Gimana dengan nabungnya? Yuk dengarkan podcast What’s Trending di link berikut ini:
[ad_2]