[ad_1]
Lumajang, 28 Maret 2023
Perawat yang memiliki fungsi memberikan asuhan keperawatan dituntut memiliki ketelatenan, kesabaran dan rasa welas asih di kondisi apapun. Pasalnya tugas perawat berhubungan dengan memberikan perhatian, rasa nyaman dan dukungan bagi mereka yang tengah sakit. Perawat yang belum mampu memberikan layanan terbaik, maka akan mendapatkan komplain dari pasien.
Menurut dosen Program Studi Magister Keperawatan Universitas Diponegoro (UNDIP), Dr. Meidiana Dwidiyanti., S.Kp., M.Sc., seorang perawat dituntut selalu siap dan fokus pada pekerjaan utamanya merawat yang sakit dalam kondisi apapun. Kesiapan memberikan layanan prima ini bisa dicapai salah satunya metode mindfulness caring.
“Mindfulness caring adalah melatih diri untuk tetap fokus pada tugas, mencoba berkonsentrasi pada apa yang sedang terjadi dan tidak menghakimi. Peristiwa apapun yang terjadi harus kita lihat apa hikmahnya, apa yang harus saya perbaiki, apa yang harus saya maafkan jangan meyalahkan orang lain karena apa yang kita hadapi sekarang akan membuat kita kuat kedepannya,” jelas Meidiana Dwidiyanti.
Baca Juga:
Halal Bihalal Momentum Membangun Silaturahmi Antar Sesama – Universitas Jember | Hallo Kampus
Penulis buku berjudul Mindfulness Caring Pada Stress ini berharap, dengan metode mindfulness caring maka perawat berhasil mengoptimalisasikan performanya. Jika performa perawat baik maka pasien bahagia serta mencapai kesembuhannya, dan perawat pun bahagia pula.
Kegiatan kuliah pakar bertema “Optimalisasi Performance Mahasiswa Keperawatan Melalui Mindfulness Caring” ini diikuti oleh seluruh dosen dan mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang (28/3). Kegiatan kali ini diselenggarakan secara live youtube dan juga live zoom meeting di Kampus Lumajang.
Menurut koordinator Kampus Lumajang, Nurul Hayati, topik kuliah pakar kali ini adalah wujud dari masukan masyarakat yang menyatakan perawat masih kurang ramah, kurang care,kurang peduli, dan belum memberikan pelayanan prima dengan sepenuh hati dalam melakukan asuhan keperawatan.
Koordinator Kampus Lumajang berharap, setelah mengikuti kuliah pakar maka para mahasiswa sebagai calon perawat profesional mampu mengimplementasikan ilmu dan keterampilan mindfulness caring sesuai dengan peran perawat dalam berbagai tatanan kesehatan.
“Topik kuliah pakar kita kali ini sangat menjawab tantangan dengan meningkatnya tuntutan dari stakeholder bahwa perawat kurang ramah, kurang care, kurang peduli dan lain-lain. Juga tuntutan dari masyarakat luas akan layanan prima dan layanan sepeuh hati, maka tema kali ini sangat cocok sekali,” kata Nurul Hayati. (risma/iim)
Baca Juga:
Fakultas Keperawatan Meriahkan Ramadan Dengan Bazaar – Universitas Jember | Hallo Kampus
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
[ad_2]