[ad_1]
Pengembangan properti di kota ini berbeda dari kawasan pembangunan perumahan pada umumnya. Terletak di lahan seluas 800 meter persegi, di sana terdapat empat rumah, gudang, dan, yang terpenting, 40 pohon.
Chris Ferreira dari Forever Project, pengembang properti tersebut, mengatakan, “Hutan kota sangat berharga, dan merupakan bagian penting dari apa yang membuat komunitas kita bisa ditinggali. Hutan ini dikorbankan, kami percaya, karena itulah satu-satunya cara kita dapat mengembangkan kawasan perumahan.”
Desain pengembangan seperti yang dilakukan Forever Project ini dilihat sebagai contoh yang bisa diterapkan tentang bagaimana kita mampu menampung populasi yang terus bertambah tanpa menebang pohon. Dalam waktu dekat, pengajuan model pengembangan seperti ini akan semakin menjadi biasa.
Undang-undang baru perencanaan Australia Barat yang akan berlaku mulai September akan mengharuskan jumlah minimum pohon untuk setiap pembangunan kawasan baru perumahan.
Selain itu, 15 persen dari lokasi bangunan akan disisihkan khusus untuk ‘lansekap lunak’ seperti halaman rumput. Keharusan jumlah tersebut bisa dikurangi kalau pengembang mempertahankan satu pohon penting. Dari 15 persen menjadi 10 persen, kata Menteri Perencanaan Australia Barat, Rita Saffioti.
Ia mengatakan, “Dalam banyak pembangunan pada masa lalu, seluruh blok akan tertutup atap atau disemen sehingga kami perlu mendorong adanya kanopi pohon, dan memastikan bahwa akan terdapat lebih banyak naungan pohon, pinggiran kota yang lebih sejuk, dan juga tempat untuk hewan-hewan dan burung-burung.”
Menurut penelitian, panas yang dihasilkan di daerah perkotaan bisa sangat dikurangi dengan kanopi pohon yang tepat.
Dalam musim panas, pinggiran kota dengan banyak pohon bisa mencatat suhu sekitar 35 derajat Celcius. Sedangkan suhu udara di kawasan permukiman tanpa pohon akan lebih tinggi, lebih dari 40 derajat Celcius.
Otoritas setempat berharap langkah baru ini akan membantu meyakinkan orang akan manfaat memelihara pohon.
Walikota Stirling, kota kecil di pinggiran Perth, Mark Irwin, mengatakan, “Kita masih sangat jauh dari situasi di mana semua orang menerima bahwa mereka harus mempertahankan pohon di properti pribadi.”
Kini terserah pasar untuk menetapkan harga bagi kawasan hijau. [ka/jm]
[ad_2]