Kenapa Ya Produsen Tempe Pakai Kedelai Impor? Cari Tahu Yuk!

Avatar photo

- Editor

Rabu, 8 Maret 2023 - 17:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[ad_1]


Asal muasal kata tempe yaitu dari bahasa jawa kuno “tumpi” yang dapat diartikan sebagai makanan berwarna putih meskipun awalnya tempe berasal dari kedelai hitam.

Dalam pengembangan selanjutnya sekitar abad ke-16 tempe dibuat dari kedelai biasa dan menjadi makanan khas dari Indonesia yang sampai saat ini digemari di beberapa negara.

Banyak fakta menarik tentang tempe, mulai dari kandungannya yang tinggi akan protein nabati dan asam amino. Bahkan, menurut Whitney Graduate Research Fund di Florida State University, 100 gram tempe mengandung 0,12 mikrogram vitamin B12.

Jumlah ini kira-kira sama dengan jumlah manfaat vitamin B12 yang biasa didapat dari 1/4 dada ayam, sangat menarik yah Be-emers. Ternyata dari secuil tempe menyimpan banyak kandungan.

Selain menjadi makanan khas Indonesia, tempe juga saat ini digemari di luar negeri seperti Jepang, Amerika dan beberapa negara Eropa lainnya. Ada beberapa negara yang menyebut tempe dengan istilah magic food atau makanan ajaib.

Baca Juga: Tempe Tahu Langka, Ini Alternatif Sumber Protein Sehat untuk Kamu

Warga Indonesia yang berjualan tempe di Jepang pun mendapat julukan The King Of Tempe. Ia adalah bapak Rustano, dijuluki seperti itu karena berhasil memproduksi tempe dengan jumlah 16.000 sepekan. Hebat yah, Be-emers !

Fakta menarik tersebut sayangnya memiliki sedikit celah, karena keberadaan tempe saat ini mayoritas berasal dari kedelai impor sehingga rentan terhadap proses GMO (Genetically Modified Organism).
 

Kenapa Kedelai Lokal Kurang Disukai?

Hal ini bukan tanpa alasan para produsen di Indonesia lebih memilih kedelai impor daripada lokal. Berikut adalah tiga kekurangan kedelai lokal dalam produksi tempe.
 

1. Belum di Sortir

Kedelai lokal memiliki harga yang sebenarnya jauh lebih murah dibandingkan kedelai impor, sayangnya kedelai ini cenderung belum dilakukan sortir secara sempurna.

Baik dari segi kebersihan yang seringkali tercampur dengan daun, rumput dan ranting maupun dari segi ukuran kedelai yang tidak sama besar kecilnya.
 

Baca Juga:

7 Artikel Menarik Seputar Emosi Marah, dari Faktor-faktor Penyebabnya hingga Cara Hadapi Orang Pemarah

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Penelitian Ungkap Alasan Orang Gemuk Beresiko Terkena Kanker Meski Terlihat Sehat

7 Kategori Konten yang Dilarang Kementerian Komunikasi dan Informasi, Nomor 1 Konten Pornografi

2. Ketersediaan yang Terbatas

Berbeda dengan kedelai impor yang jumlahnya melimpah dan tidak tergantung panen, ketersediaan kedelai lokal lebih sedikit. Ini tergantung pada panen petani kedelai, sedangkan produsen tempe harus melakukan produksi setiap harinya. Ini jadi kendala karena pasokan bahan baku dan permintaan pasar menjadi tidak seimbang.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Ini Fakta Manfaat dari Makan Tempe
 

3. Hasil Produksi Lebih Sedikit

Pada kedelai lokal, hasil fermentasi tidak terlalu mengembang seperti kedelai impor. Hal ini tentu saja mempengaruhi nominal laba yang diterima oleh produsen sehingga memilih kedelai impor menjadi pilihan mereka.

Terlepas dari kekurangan kedelai lokal, sebenarnya penggunaannya lebih dianjurkan dibandingkan kedelai impor. Kedelai lokal cenderung lebih sehat karena non GMO dan lebih organik tentu saja.

Produksi tempe non GMO memang tidak bisa dilakukan besar-besaran, karena produsen juga harus memikirkan permintaan pasar yang cukup tinggi. Tetapi, di Indonesia sendiri produsen tempe non GMO mulai banyak yang menjalani, mekskipun produksinya tidak sebesar produsen tempe GMO.

Jadi, bagaimana Be-emers, tetap memilih tempe sebagai makanan favorit kan?!

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung. 

 



[ad_2]

BACA Selengkapnya KLIK DISNI

Berita Terkait

Inilah 5 Khasiat dan Manfaat Jeruk Purut untuk Kesehatan Jasmani Termasuk Meningkatkan Kualitas Tidur
Inilah 7 Makanan yang Dipercaya Punya Khasiat untuk Pereda Batuk dan Pilek, Termasuk Bawang Putih
Sukses Program Bayi Tabung di Brawijaya IVF Center Jadi Harapan Baru bagi Pasangan yang Ingin Anak di Indonesia
Salah Satunya Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Berikut Ini 8 Manfaat Buah-buahan untuk Kesehatan
Salah Satunya Menjaga Kesehatan Jatung, Berikut Ini Adalah 7 Manfaat Utama Sayuran Hijau untuk Kesehatan
Termasuk Daun Mint dan Sambiloto, Ini 8 Jenis Tanaman Kesehatan yang Bermanfaat bagi Kesehatan
7 Artikel Menarik Seputar Emosi Marah, dari Faktor-faktor Penyebabnya hingga Cara Hadapi Orang Pemarah
Penelitian Ungkap Alasan Orang Gemuk Beresiko Terkena Kanker Meski Terlihat Sehat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:02 WIB

Ketua KPK Tanggapi Soal Kabar Belum Ditahannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Karena Alasan Politik

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:27 WIB

Statusnya Tersangka, KPK Ungkap Alasan Soal Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Belum Ditahan

Jumat, 10 Januari 2025 - 08:19 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ditunggu Hari Senin Pagi, Begini Respons KPK Jika Tak Hadiri Pemeriksaan

Senin, 6 Januari 2025 - 08:44 WIB

Jokowi Tanggapi Tudingan Terkait Dirinya Pernah Meminta Pepanjangan Jabatan Kepala Negara 3 Periode

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:05 WIB

Jokowi Masuk dalam Nominasi Sebagai Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP, Haidar Alwi Beri Tanggapan

Senin, 30 Desember 2024 - 14:50 WIB

PDIP Beri Penjelasan Soal Sangkut Pautnya Harun Masiku dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri

Kamis, 26 Desember 2024 - 11:31 WIB

Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Ini Pesan Mantan Presiden Jokowi kepada Sekretaris Jenderal PDIP Itu

Selasa, 24 Desember 2024 - 14:38 WIB

KPK Dikabarkan Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka, Begini Tanggapan PDI Perjuangan

Berita Terbaru